Jawa Pos

PSBI Blitar Maksimalka­n Kecepatan Sayap

PSBI Blitar dan Persebaya Surabaya sama-sama sedang terluka. Fakta itu membuat duel keduanya Sabtu mendatang bakal berlangsun­g sengit.

-

FERRY Taufik Budiman terlihat lesu saat meninggalk­an Stadion Wilis, Madiun, Sabtu lalu (29/4). Ferry kecewa berat lantaran PSBI Blitar dipaksa menyerah 0-1 oleh tuan rumah Madiun Putra. Pelatih PSBI Blitar itu sadar betul beban berat yang harus dipikul anak asuhnya setelah kekalahan tersebut. ’’Kami harus mengganti poin yang hilang,’’ kata Ferry.

Misi mengganti poin yang hilang itu dirasa berat. Pasalnya, Persebaya Surabaya sudah menunggu di laga berikutnya. Ferry sadar Green Force –julukan Persebaya– sedang ’’marah’’. Sebab, mereka baru saja dikalahkan Martapura FC (30/4). Tentu, Persebaya bakal bermain main habis-habisan untuk bisa meraih tigaa poin pertama di Liga 2. ’’ Tapi, kami juga butuh kemenangan. Pasti pertanding­an akan seru,’’ ungkap mantan penggawa Primavera itu.

Meski dalam kondisi terluka, Ferry yakin Persebaya tetap diunggulka­n. Sebab, mereka punya nama besar di pentas sepak bola nasional. Namun, n, Ferry menegaskan bahwa pasukannya nya tak gentar dengan nama besar Persebaya. Dia juga sudah mempersiap­kan strategi khusus untuk menaklukka­n anak asuh Iwan Setiawan itu. ’’Kami akan maksimalka­n jarak antar pemain, kecepatan kedua sayap juga akan dimaksimal­kan,’’ jelasnya.

Mantan pelatih 757 Kepri Jaya FC itu mengungkap­kan, dirinya sangat mewaspadai sosok Rendi Irwan. Menurut dia, Rendi punya skill yang sangat bagus dan bakal menyusahka­n lini belakang PSBI. ’’Saya bakal membuat dia tidak bisa bergerak. Anak-anak sudah sangat siap melakukann­ya,’’ terangnya.

Ferry juga sudah melakukan evaluasi atas kekalahan 0-1 dari Madiun Putra (29/4). Berdasar analisisny­a, laga di Stadion Wilis tersebut seharusnya berakhir imbang. Bahkan, PSBI Blitar menciptaka­n beberapa peluang emas yang seharusnya mampu berbuah gol.

Kelengahan dan konsentras­i yang menurun membuat Madiun Putra bisa mencetak gol penentu kemenangan. Nah, Ferry berharap kesalahan itu tidak terulang saat melawan Persebaya. ’’Ini yang perlu dicamkan, dan ini menjadi pelajaran untuk memantik semangat anak-anak bermain lebih baik serta lebih fokus pada permainan,’’ jelas pria asal Malang tersebut.

Evaluasi berikutnya adalah soal penyelesai­an akhir. Bukan hanya bagi striker, tapi juga seluruh pemain. ’’Sentuhan akhir masih menjadi pekerjaan rumah yang harus benar-benar diperhatik­an. Terutama buat striker yang hingga laga kedua belum juga mencetak gol,’’ tutur pria 41 tahun tersebut.

Selain itu, Ferry berharap segera ada kejelasan terkait lokasi laga melawan Persebaya. Sebab, hal itu bakal berpengaru­h besar pada mental pemain. ’’Biasanya kalau main kandang ditonton para suporter. Sedangkan kalau di luar Blitar belum tentu suporter mau menonton,’’ ungkap Ferry.

Kubu Persebaya sendiri optimistis bisa mengakhiri paceklik kemenangan. Harapan itu muncul seiring hadirnya Rishadi Fauzi dan Murdiono. ’’Semoga mereka sesuai harapan dan cepat beradaptas­i dengan tim. Pasalnya, kami juga masih belum tahu kekuatan PSBI seperti apa. Harus observasi lebih lanjut,’’ papar asisten pelatih Persebaya Ahmad Rosidin.

Ahmad mengakui, PSBI bukan lawan yang mudah ditaklukka­n. ’’Tidak ada lawan mudah bagi Persebaya. Semuanya akan memiliki motivasi tinggi untuk bisa mengalahka­n kami setelah dua pertanding­an kami sebelumnya,’’ ujarnya. ( rid/ io/ ady/ ynu/ JPG/ c17/ bas)

 ?? WS HENDRO/RADAR MADIUN ??
WS HENDRO/RADAR MADIUN
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia