Rekonstruksi Pesta Gay Sekaligus Tes Kesehatan
SURABAYA – Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polrestabes Surabaya mengadakan rekonstruksi pesta gay kemarin (1/5). Dalam kegiatan tersebut, 14 pelaku melakukan 31 adegan yang berbeda. Tes kesehatan dilakukan pada hari yang sama.
Acara di salah satu hotel di Jalan Raya Diponegoro itu dimulai pukul 06.30. Lewat rekonstruksi tersebut, polisi bisa mereka-reka kronologi pesta bejat itu. Dua kamar yang disewa Jarot Pahala Andrias Ferdianto memiliki fungsi yang berbeda-beda. Salah satunya memang digunakan olehnya untuk melakukan pesta seks gay tersebut. ’’Kamar satunya ini nggak dibuat apa-apa. Cuma buat dia tidur sehari sebelum pesta berlangsung,’’ ujar Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni.
Kamar yang digunakan untuk pesta memang tergolong luas. Mereka bisa membagi-bagi kegiatan tersebut di beberapa sudut di kamar. ’’ Yang di depan bertugas menerima tamu. Yang ada di kamar bertugas melayani,’’ jelas Ruth.
Setelah rekonstruksi rampung, para pelaku kembali digiring ke Mapolrestabes Surabaya untuk menjalani tes kesehatan. Darah dan urine satu per satu pelaku pun diambil. Tujuannya, mengetahui ada tidaknya penyakit menular seksual (PMS) yang menjangkiti mereka. Termasuk untuk melihat orang-orang itu mengonsumsi narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya. ’’Karena perilaku seksual mereka ini kan sangat menyimpang. Jadi, ya harus benar-benar diperiksa kesehatannya,’’ tegas Ruth.
Berdasar tes yang dilakukan, terbukti tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengonsumsi narkoba. Namun, hasil tes darah oleh dinkes hanya bisa diketahui si pemilik darah. ’’Urusan hasil tes HIV itu rahasia. Tidak bisa diketahui siapa pun,’’ tegas polisi dengan tiga balok di pundak tersebut.
Seluruh saksi yang diperiksa dibebaskan hari ini juga. Tetapi, tidak tertutup kemungkinan para saksi akan dihadirkan kembali. Mereka bakal diminta bersaksi di pengadilan. (bin/c14/dos)