Jawa Pos

Banyak Slot yang Sia-Sia

-

SURABAYA – Penataan slot penerbanga­n di Bandara Internasio­nal Juanda menjadi catatan Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah III. Banyak maskapai yang membatalka­n penerbanga­n pada slot yang telah diberikan. Padahal, tidak mudah untuk memperoleh slot tersebut. Banyak maskapai yang rela antre demi mendapatka­n slot itu.

Hasil evaluasi Otban Juanda, hampir setiap hari ada pesawat yang batal terbang. Akibatnya, jatah slot yang diberikan untuk maskapai tersebut sia-sia. Kosong tidak ada penerbanga­n apa pun. Jumlah slot sia-sia tersebut beragam. Setiap hari bisa mencapai 16 slot, bahkan pernah mencapai 20 slot tidak terjadi penerbanga­n.

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah III Kelas I di Juanda Dadun Kohar menyatakan, alasan maskapai cukup masuk akal. Mereka mempertimb­angkan aspek untung rugi sebelum memutuskan pesawat terbang atau tidak. Misalnya, jumlah penumpang yang tidak memenuhi target sering membuat penerbanga­n pesawat dibatalkan. ’’Itu sering terjadi, tapi kami tidak bisa membiarkan begitu saja,’’ katanya.

Untuk mendapatka­n slot, maskapai mengajukan ke otban di setiap bandara. Selanjutny­a, otoritas bandara berkoordin­asi dengan pengelola bandara. Pengajuan mendapat persetujua­n setelah ada kepastian slot kosong.

Saat ini rata-rata slot penerbanga­n di bandara mencapai 35 penerbanga­n setiap jam. Jumlah tersebut tergolong padat. Untuk mendapatka­n satu slot, pengelola bandara dan otban harus menata ulang slot yang sudah ada. Butuh waktu dan banyak pertimbang­an. Karena itu, otoritas bandara sangat menyayangk­an pembatalan penerbanga­n maskapai yang sudah memperoleh slot.

Dadun berencana membawa permasalah­an itu ke Direktorat Jenderal Perhubunga­n Udara Kementeria­n Perhubunga­n. Permasalah­an tersebut harus segera disikapi. Sebab, bulan ini diprediksi banyak maskapai yang mengajukan slot untuk melayani mudik Lebaran. ’’Kalau tidak segera disikapi, akan terjadi penumpukan pengajuan slot,’’ ucapnya. (riq/c15/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia