Optimistis Raih Lima Besar di Jatim
Ujian nasional (unas) SMP sederajat mulai berlangsung hari ini (2/5). Lebih dari 18 ribu siswa berupaya meraih yang terbaik. Dispendik berharap prestasi yang terbaik itu diraih sejalan dengan integritas yang tinggi.
DINAS pendidikan (dispendik) telah merampungkan persiapan pelaksanaan unas kemarin (1/5). Sekolah dipastikan siap menyelenggarakan unas pada Selasa– Kamis (3–5/5) dan Senin (8/5). Baik penyelenggara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) maupun unas berbasis kertas dan pensil (UNKP). ”Selamat menempuh unas anak-anak,” ucap Kadispendik Gresik Mahin kemarin (1/5).
Dia meminta panitia unas dan sekolah menyelenggarakan ujian dengan senyaman-nyamannya. Siswa diharapkan bisa mengerjakan soal unas dengan tenang dan fokus. Jangan sampai siswa merasa tertekan. Caranya, mengantisipasi segala kemungkinan gangguan dalam pelaksanaannya.
Hingga sore kemarin (1/5), sejumlah sekolah memang masih mengalami kendala teknis. Terutama sekolah yang melaksanakan UNBK. Hingga pukul 14.00 kemarin, sinkronisasi beberapa lembaga belum tuntas. Di antaranya, SMP NU 2 Gresik, SMPN 1 Kedamean, dan SMPN 2 Menganti. ”Kendala terjadi pada server cadangan sekolah. Ratarata masalah jaringan,” ujar Kasi Pendidikan SMP/MTs Dispendik Gresik Sugeng Istanto.
Baru sekitar pukul 16.00, persoalan teknis tersebut teratasi. Sinkronisasi berjalan lancar. Sugeng optimistis UNBK bisa berlangsung tanpa kendala. Baik sarana maupun prasarana. Sebab, sekolah sudah dibekali dengan pemantapan berupa tiga kali tryout.
Di bagian lain, persiapan matang dilakukan lembaga penyelenggara unas dengan kertas dan pensil atau paper based test (PBT). Sejak Kamis (27/4), naskah soal didistribusikan ke subrayon-subrayon. Dokumen negara itu kemudian disimpan di polsek. Pagi ini soal dibagikan ke sekolah-sekolah.
Prosedur tersebut sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Terkait keamanan soal, Mahin optimistis soal unas tidak mungkin bocor. Sebab, pengawasan ekstraketat dilakukan. Pengawalan dilakukan sejak pengambilan naskas soal di percetakan hingga penyimpanan sementara di Dispendik Gresik.
Pengawalan polisi berlanjut sampai pendistribusian soal ke subrayon. Naskah diinapkan di polsek-polsek dan didistribusikan ke sekolah pada hari H unas. Tujuannya, mencegah adanya kemungkinan kebocoran soal. ”Dengan pengawalan dan pengawasan ketat begini, naskah soal tidak mungkin bocor,” terang Mahin.
Dengan kondisi itu, mantan guru olahraga tersebut mengingatkan siswa tidak percaya jika mendengar informasi adanya bocoran jawaban soal unas. ”Jangan percaya iming-iming kunci jawaban. Itu pasti bohong. Kunci jawaban unas tidak mungkin bocor,” tegasnya.
Apa target Kabupaten Gresik? Mahin memperkirakan, siswasiswi Kota Pudak bakal meraih prestasi yang menggembirakan. Paling tidak, mereka bisa masuk peringkat lima besar se-Jawa Timur.
Optimisme itu cukup beralasan. Sebab, selama ini, nilai unas siswa Gresik selalu berada dalam tren yang positif. ”Itu bukan hal mustahil, bisa diraih. Anak-anak harus tenang dan fokus belajar,” imbuhnya.
Namun, lanjut Mahin, dispendik lebih berharap pelaksanaan unas bisa benar-benar jujur dan berintegritas. ”Capaian nilai penting. Namun, titik tekannya adalah jujur dan berintegritas,” kata mantan Kabag Umum Pemkab Gresik tersebut.
Sebelumnya, para kepala SMP/ MTs meneken pakta integritas. Salah satu poinnya menyebutkan, sekolah-sekolah harus bersedia menyelenggarakan unas secara jujur dan bermartabat. ” Pantang bagi kepala sekolah dan guru untuk membocorkan naskah soal unas,” tegas Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Nur Maslichah.
Dia kembali mengingatkan kepala sekolah untuk menjaga akhlak dan budi pekerti para siswanya. Sebab, kelulusan siswa sangat ditentukan akhlak dan moralitas. ” Tujuan pendidikan yang sesungguhnya kan menjaga mentalitas dengan memiliki budi pekerti yang baik,” tambahnya. (mar/c24/roz)