Satu Islamic Center Diwujudkan, Tiga Ditunda
GRESIK – Rencana besar pendirian Islamic Center di empat lokasi wilayah Gresik berubah. Pada 2017 ini, Pemkab Gresik memutuskan hanya merealisasikan satu proyek, yakni di Alun-Alun Gresik. Tiga rencana lain ditunda.
Tiga Islamic Center yang ditunda itu berlokasi di Kecamatan Cerme, Driyorejo, dan Sidayu. ”Memang, sementara kami berfokus pada pembangunan Islamic Center di alun-alun dulu,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Bambang Isdianto kemarin.
Pembangunan di tiga lokasi lain baru dimulai tahun depan. ”Lokasinya sudah final. Tinggal perencanaan dan tahap konstruksinya,” katanya. Mengapa ditunda? Bambang menjelaskan, kondisi keuangan daerah belum stabil.
Di sisi lain, rencana revitalisasi alun-alun bisa bergulir tahun ini. Salah satunya adalah pendirian Islamic Center. Total dana yang disiapkan mencapai Rp 28 miliar. Namun, untuk tahun ini, APBD Gresik baru mengalokasikan Rp 20 miliar. Sisa Rp 8 miliar dianggarkan tahun depan.
Menurut rencana, di bagian tengah alun-alun bakal berdiri bangunan dua lantai berbentuk bulat dengan atap berbentuk limas segi enam. Sebelah bangunan utama tetap difungsikan sebagai kawasan hijau. Mulai taman, air mancur, hingga sejumlah fasilitas lain.
Di sekeliling alun-alun bakal dibangun jalur pedestrian dengan konsep dua lantai. Setiap sudut atap jalur pedestrian bakal terkoneksi dengan bangunan utama di tengah alun-alun. Tak hanya itu, area pedestrian lantai 2 di sisi barat alun-alun bakal terhubung langsung dengan Masjid Jamik. Bentuknya berupa flyover yang melintang di Jalan KH Wahid Hasyim. (ris/c6/roz)