Jawa Pos

AS Aktifkan THAAD, Beijing Protes

Trump Siap Bertemu Kim Jong-un

-

WASHINGTON – Sistem pertahanan antirudal Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel), Terminal High Altitude Area Defense ( THAAD), akhirnya beroperasi. Senin (1/5) senjata canggih di bekas lahan golf Lotte Group itu aktif. Seperti saat pemasangan THAAD pekan lalu, kali ini Beijing kembali protes.

” THAAD sudah aktif dan mampu menghadang rudal Korea Utara (Korut) serta membela kedaulatan Republik (Korsel),” terang jubir US Forces Korea alias pasukan AS di Korsel. Kepada media, dia menyatakan bahwa sistem pertahanan antirudal di sisi selatan Seongju County, Provinsi North Gyeongsang, itu dirancang untuk mencegat dan menghancur­kan rudal balistik jarak pendek dan menengah.

Terpisah, pejabat Departemen Pertahanan AS menjelaska­n, pada tahap awal operasiona­l seperti sekarang, fungsi THAAD belum maksimal. ”Kemampuan mencegat dan menghancur­kan rudal balistik akan sempurna seiring berjalanny­a waktu. Ada tahap demi tahap yang harus dilalui. Semua butuh proses,” katanya seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (2/5).

Menurut pejabat Pentagon yang merahasiak­an namanya tersebut, kendati THAAD sudah aktif, militer AS masih akan menyempurn­akan pemasangan­nya. Sampai akhir tahun nanti, AS masih mengirimka­n komponen dan perlengkap­an penunjang THAAD. Sesuai kesepakata­n, semua itu akan dipasang AS. ”Setelah semua komplet, fungsi THAAD baru bisa maksimal,” terangnya.

Kendati demikian, kabar aktifnya THAAD langsung membuat Beijing meradang. Kemarin Tiongkok yang diwakili Kementeria­n Luar Negeri kembali melayangka­n protes. ”Kami menentang pengoperas­ian sistem THAAD (di Korsel) dan mendesak semua pihak terkait untuk segera menghentik­an program tersebut. Kami tidak akan segan mengambil langkah tegas,” kata Geng Shuang, jubir kementeria­n.

Dalam jumpa pers rutin tersebut, Geng menegaskan bahwa Presiden Xi Jinping menempatka­n kedaulatan Tiongkok sebagai prioritas pemerintah­an. Maka, Beijing tidak akan ragu-ragu menindak siapa pun yang mengancam kedaulatan wilayahnya. Apalagi mengancam pertahanan dan keamanan regional. THAAD juga dianggap sebagai salah satu bentuk gangguan terhadap kedaulatan.

Sejak Seoul dan Washington sepakat untuk memasang THAAD sebagai antisipasi program nuklir Korut yang kian gencar, Tiongkok sudah protes. Bukan hanya kepada Seoul, Beijing juga meluapkan amarahnya kepada Lotte Group sebagai penghibah lahan. Perusahaan ritel yang punya 99 gerai di Tiongkok itu harus menanggung kerugian saat Beijing tibatiba menutup 85 gerainya.

Protes Beijing berlanjut ketika AS melakukan pengiriman tahap pertama sistem pertahanan antirudal senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun itu ke Korsel. Namun, Seoul bergeming. Buktinya, peranti mutakhir tersebut tetap dipasang di kawasan pegunungan yang menghadap ke arah Tiongkok. Bagi Beijing, keberadaan THAAD malah mengancam mereka.

Bersamaan dengan itu, Washington melaporkan bahwa Presiden Donald Trump bersedia menemui Kim Jong-un untuk membicarak­an krisis. ” Jika dirasa perlu, saya akan menemuinya. Saya bersedia. Sungguh. Saya akan merasa terhormat melakukann­ya,” papar taipan 70 tahun tersebut seperti dikutip Bloomberg News Senin lalu. Namun, dia tetap menjadikan aksi militer sebagai salah satu opsi untuk Korut. (AFP/ Reuters/BBC/hep/c21/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia