RS Terapung Unair Kelar Bulan Ini
Biaya Operasional Rp 4 M Per Bulan
JAKARTA – Pelayanan kesehatan untuk warga yang tinggal di pulau-pulau kecil di Indonesia Timur bakal semakin mudah. Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sedang membangun rumah sakit terapung dari kapal kayu pinisi dengan berat 200 gross ton. Kapal yang dinamai Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga itu bakal sandar di Surabaya akhir Mei ini.
Rektor Unair Prof M. Nasih bersama rombongan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla kemarin (2/5). Mereka melaporkan perkembangan terbaru kapal sepanjang 27 meter dengan lebar 7 meter yang dibuat di Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, tersebut. Selain itu, dibicarakan pengoperasian kapal tersebut. ”Dengan Pak Wapres soal regulasi dan kebijakan. Maka, tadi juga disarankan berkoordinasi dengan BPJS,” ujar Nasih.
Kapal setara rumah sakit tipe C tersebut punya dua ruang operasi dan ruang pemulihan. Bakal ada empat dokter spesialis yang diikutsertakan dalam kapal itu. Nasih menuturkan, kapal tersebut akan tiba di Surabaya pada akhir Mei. Setelah itu, semua peralatan pendukung akan ditempatkan di dalam kapal. Pada Agustus, ada uji coba untuk membawa kapal tersebut ke pulaupulau kecil di Madura. Setelah itu, dilakukan evaluasi sebelum diberangkatkan ke lokasi yang lebih jauh.
” Tujuan memang Indonesia Timur. Banyak kasus karena penanganan kurang cepat, akhirnya pasien tidak bisa terselamatkan,’’ imbuh dia. Selain membawa peralatan medis, kapal tersebut dapat membawa misi lain. Misalnya, misi ekonomi dengan membawa barang-barang konsumsi ke pulau yang sulit dijangkau di Indonesia Timur. ’’Nanti bisa membuat semacam ekspedisi. Kami juga punya penelitian di Papua tentang malaria,’’ imbuh dia.
Operasional kapal tersebut cukup mahal. Setahun kirakira dibu tuhkan dana hingga Rp 4 miliar. Tapi, dana tersebut bisa lebih ringan dengan bantuan dari ber bagai pihak, termasuk pe merintah daerah. ( jun/ c6/ oki)