Sisakan PR Benahi Penyelesaian Akhir
JAYAPURA – Persipura Jayapura mulai merangkak naik. Setelah sempat terlempar di urutan kesepuluh klasemen sementara Liga 1, kemenangan 2-1 atas Borneo FC kemarin mendongkrak peringkat mereka ke posisi kelima.
Raihan tujuh poin Persipura sama dengan empat tim di atasnya, yaitu Arema, PSM Makassar, Barito Putra, dan pimpinan klasemen sementara Semen Padang. Tetapi, empat tim tersebut masih menyisakan satu pertandingan.
Posisi Persipura di klasemen sementara masih berpeluang digeser dua tim yang berada di bawahnya, yaitu Persib Bandung dan PS TNI, yang baru melakoni tiga pertandingan dan mengumpulkan 5 poin. Dua gol Persipura kemarin diborong sang kapten Boaz Solossa pada menit ke-49 dan 70’. Sedangkan gol Borneo FC dilesakkan Abdul Rahman pada menit pertama injury time babak kedua.
Pelatih Persipura Liestiadi menilai, timnya memang layak menang. ’’Kemenangan ini bukan untuk saya sendiri, tetapi juga untuk semua Persipuramania yang selama 90 menit terus memberikan dukungan kepada tim,’’ ujar Liestiadi kepada Cendera- wasih Pos ( Jawa Pos Group).
Sedangkan pelatih Borneo FC Dragan Djukanovic menyatakan, tim asuhannya semestinya bisa membawa pulang satu poin. Dia mengungkapkan, gol Lerby Eliandry pada menit ke-66 seharusnya tidak dianulir. ’’Saya sedikit kecewa dengan wasit yang kurang bagus memimpin laga ini,’’ katanya.
Wasit Oki Dwi Putra menganulir gol itu karena menganggap bola sudah keluar garis saat Terens Puhiri mengumpan ke Lerby.
Kendati menang, Liestiadi menyatakan masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk membenahi penyelesaian akhir. Sebab, dalam laga kemarin, banyak peluang yang gagal dimaksimalkan menjadi gol.
Boaz, misalnya, kendati mencetak dua gol, juga menyia-nyiakan setidaknya dua peluang emas lainnya. Begitu juga peluang lain yang diperoleh Ian Louis Kabes dan Addison Alves. Mengenai gol PBFC pada injuri time, Lestiadi melihat hal itu terjadi bukan karena kesalahan anak asuhnya. Tetapi, lebih karena akselerasi luar biasa Abdul Rahman. (ans/nat/JPG/c4/ttg)