Calon Dirut PDPS Diseleksi Dua Hari
SURABAYA – Proses seleksi direksi PD Pasar Surya (PDPS) memasuki babak baru. Hari ini 12 calon direktur utama (Dirut) dan 22 kandidat direktur keuangan (Dirkeu) mengikuti tes kompetensi dan psikologi. Badan Pengawas (Bawas) PDPS berjanji menyerahkan tiga kandidat di setiap posisi untuk dipilih Wali Kota Tri Rismahari pada 5 Juni nanti.
Ketua Bawas PDPS Rusli Yusuf menyatakan, uji kompetensi dan psikotes tersebut dilaksanakan selama dua hari di Unit Pelayanan dan Konsultasi Psikologi Universitas 17 Agustus (Untag). Total 34 kandidat bakal menjalani serangkaian tes selama dua hari untuk menentukan kemampuan dan kondisi mental mereka. ’’
Peminatnya lumayan banyak. Ada 20 pelamar untuk posisi Dirut dan 44 pelamar untuk posisi Dirkeu. Tapi, yang lolos seleksi administrasi ada 12 kandidat Dirut dan 22 kandidat Dirkeu,’’ katanya.
Dalam seleksi tahap tersebut, pihaknya tidak menentukan kuota peserta yang nantinya lolos. Sebanyak 34 kandidat bisa saja lolos jika rekomendasi yang dikeluarkan lembaga penilai menunjukkan hasil yang bagus. Namun, Rusli menyatakan cen- derung mengerucutkan calon untuk mempermudah proses fit and proper test. ’’
Rencananya, tahapan fit and proper test-nya dilaksanakan akhir bulan. Antara 21–23 Mei. Di sana baru akan kami cari tahu kecakapan mereka soal isu pasar di Surabaya,’’ jelasnya.
Namun, Rusli enggan menyebut nama yang masih bersaing dalam kompetisi pimpinan PDPS. Menurut dia, kandidat yang lolos seleksi administrasi diumumkan di situs PDPS hari ini (3/5). Dia mengakui bahwa hingga kini target penyerahan tiga kandidat untuk dipilih ’’ Tri Rismaharini akan tercapai. Kami akan menjalankan proses seleksi ini sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan,’’ jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Surabaya Achmad Zakaria berharap pemilihan direksi mengedepankan transparansi. Dengan begitu, masyarakat bisa ikut mengawasi orang yang bakal mengelola pasar milik pemkot itu. Dia yakin masyarakat tidak ingin pemimpin BUMD yang didapat sejak setahun ’’ kosong langsung bermasalah. Ini bagian dari public auditing. Jadi, nama kandidat di setiap seleksi seharusnya diungkap ke publik,’’ paparnya. (bil/c15/oni)