Barang Sangat Langka dari Tukang Rombengan
Aniq Fathoni mengoleksi barangbarang antik. Ribuan barang tersebut berhasil dikumpulkan. Rumahnya pun disulap menjadi galeri yang kerap jadi jujukan para pencinta barang antik dari berbagai daerah, bahkan luar negeri.
RUMAH berpagar kayu jati yang dipelitur cokelat mengilat itu tidak ada yang istimewa dari luar. Hunian tersebut tidak memiliki tanda yang mengarah pada galeri barang antik. Tidak ada papan nama atau spanduk apa pun. Bahkan, para petugas satpam di pos yang dilewati Jawa Pos pun tidak menyadari bahwa rumah Fathoni dipenuhi barang bernilai sejarah. Harganya pun relatif mahal.
Namun, para pemburu barang antik sudah pasti ngeh bahwa hunian di Blok Melody Perumahan Citra Harmoni, Kecamatan Taman, itu jadi pusat galeri barang antik di Kota Delta. Keberadaannya sebagai showroom barang-barang bersejarah baru jelas saat pagar kayu megah terbuka.
Guci-guci penuh ukiran langsung menyapa. Ada sekitar delapan guci yang berjajar di dekat pagar. Barang itu merupakan jenis guci singkawang. Yakni, guci dari tanah liat yang dibuat keturunan etnis Tionghoa yang menikah dengan masyarakat di wilayah Singkawang, Kalimantan Barat. ’’Biasanya paling mudah memang memberikan nama guci atau barang porselen lain dari daerah produksinya. Meskipun sudah dikirim ke mana-mana, pasti yang terkenal ya yang pertama,’’ kata Fathoni.
Dia lantas menunjukkan koleksi guci-guci lain miliknya. Beberapa yang langsung menarik perhatian mata berada di sudut ruang tamu yang berdesain terbuka itu. Guci-guci tersebut tampak lebih besar dari sebelumnya.
Deretan guci di pojok ruangan bercat oranye tersebut juga lebih kaya warna. Di setiap guci tersebut banyak warna yang diaplikasikan sebagai dimensi lukisan dan ukirannya. Secara awam, barang itu tampak sama saja dengan lainnya.