Jawa Pos

Belum Ada Pelaku yang Terungkap

-

Bayi tersebut ditemukan Nurahman pada pukul 11.00. Saat itu dia dalam perjalanan pulang setelah mengambil uang di bank. Warga asal Bangil, Pasuruan, yang indekos di Perumahan Permata Taman Delta, Kendalpeca­bean, Candi, tersebut berhenti tidak jauh dari tempat bayi dibuang lantaran telepon genggamnya berdering.

’’Nah, saat itu saksi (Nurahman) mendengar suara bayi menangis,” ujar Kanitreskr­im Polsek Candi Iptu Isbahar Buamona.

Nurahman spontan celingukan mencari asal suara tangis bayi tersebut. Dia lantas melihat sebuah kresek putih di antara semaksemak. Eh, di dalam kresek itu ternyata ada bayi yang tidak tertutup sehelai kain pun. Nurahman terperanja­t. Pemuda 28 tahun tersebut langsung mengabarka­n temuannya ke warga sekitar.

Sejumlah warga dan perangkat desa kemudian melapor ke Polsek Candi. Tidak lama, petugas menuju lokasi. Selanjutny­a, mereka membawa bayi itu ke RSUD Sidoarjo. ’’Masih hidup. Kami membawanya ke RSUD biar segera mendapat penanganan yang tepat dari petugas medis,” kata Isbahar.

Menurut Isbahar, bayi tersebut belum lama dibuang. Dia memprediks­i, bayi itu juga belum lama dilahirkan. Sebab, saat ditemukan, tali pusarnya masih berdarah. ’’Berat bayi sekitar 3 kilogram. Dugaannya, baru berusia sekitar lima jam,” ungkapnya.

Isbahar menyatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Meski begitu, belum ada petunjuk yang mengarah ke pelaku pembuangan bayi. Dia menyebutka­n, lokasi pembuangan yang berstatus jalur alternatif itu relatif sepi lalu-lalang warga. ’’Meskipun minim petunjuk, pencarian terhadap pelaku pembuangan tidak berhenti,” tegasnya.

Dia mengatakan, pihaknya akan berupaya mendalami lokasi pembuangan bayi. Misalnya, bertanya kepada warga tentang adanya perempuan yang hamil akhir-akhir ini. Selain itu, mencari kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar tempat penemuan. ’’Barangkali ada yang memasang tentu akan menjadi bekal tersendiri bagi penyelidik­an,” jelasnya.

Isbahar memaparkan, polisi juga memeriksa data kelahiran di rumah sakit dan klinik. Sebab, bukan tidak mungkin bayi yang dibuang itu lahir dengan bantuan medis. ’’Berbagai cara diupayakan untuk menemukan si pembuang,” ucapnya.

Kasus penemuan bayi tersebut tentu saja menambah daftar pekerjaan rumah pihak kepolisian. Dari banyak kasus, sejauh ini belum ada pembuang bayi yang tertangkap. Sebelum di Kalipecabe­an, bulan lalu juga ditemukan mayat bayi di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Suko, Sidoarjo. Hingga kini, kasusnya juga masih misterius. Kepolisian berdalih sulit mengungkap kasus itu lantaran minim petunjuk.

Data yang dihimpun Jawa Pos, penemuan bayi di Candi merupakan kejadian kali kedua pada tahun ini. Pada 2016, tercatat ada enam kasus temuan. Baik bayi ditemukan dalam kondisi meninggal maupun masih hidup. (edi/c7/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia