Putin Bela Uji Coba Rudal
SEOUL – Korea Utara (Korut) akhirnya bisa memberi tahu dunia bahwa uji coba rudal balistik mereka berhasil setelah dua kali gagal. Keberhasilan tersebut menjadi berita utama di kantor berita KCNA. Pemimpin tertinggi Korut Kim Jongun melihat langsung saat Hwasong-12 itu diluncurkan. Menurut versi Pyongyang, rudal tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir berukuran besar.
”Jika AS berani melakukan provokasi militer pada DPRK, kami siap melawan,” ujar Kim sebagaimana dilansir KCNA.
DPRK adalah nama resmi Korut, yaitu Republik Rakyat Demokratik Korea. Korut menembakkannya ke atas sehingga rudal itu mencapai ketinggian 2.111,5 kilometer dan meluncur selama 30 menitan sejauh 787 kilometer sebelum akhirnya jatuh di Laut Jepang.
Beberapa pakar menduga Korut menahan diri. Sebab, jika ditembakkan sesuai dengan kemampuannya, rudal itu akan meluncur hingga lebih dari 4.500 kilometer.
Spesialis aerospace engineering John Schilling menyatakan, jika ditembakkan dengan cara normal, Hwasong-12 bisa mencapai wilayah Guam, Amerika Serikat (AS), yang terletak di Laut Pasifik.
Meski lebih pro-Korut, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in tetap mengecam uji coba tersebut. Menurut dia, itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Seoul baru akan melakukan dialog dan pendekatan persuasif lainnya dengan Pyongyang jika negara yang paling terisolasi di dunia tersebut mengubah kelakuannya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga ikut menegaskan bahwa uji coba tersebut berbahaya. Namun, dia tidak sepenuhnya menyalahkan Korut. Menurut dia, Pyongyang berkelakuan seperti itu karena terus diintimidasi. ”Kita harus berhenti mengintimidasi Korut dan menemukan solusi damai untuk masalah tersebut,” terang Putin saat berkunjung ke Beijing kemarin. (Reuters/AFP/sha/c22/any)