Jawa Pos

Perlu Bawa Pemain ke Psikolog

- WAHYUDIN/JAWA POS

CIBINONG – Ivan Kolev langsung berdiri dari tempat duduknya di bench pemain. Pelatih PS TNI itu lantas memegang kepalanya tanda panik. Itu terjadi lantaran kapten timnya, Manahati Lestusen, diganjar kartu kuning akibat insiden dengan gelandang PSM Makassar Marc Klok.

Ya, ketika pertanding­an babak kedua belum lima menit berjalan, terjadi ketegangan di tengah lapangan dan diperpanas dengan gerakan tangan dari Manahati yang mencekik Klok. Beruntung, hanya kartu kuning yang dijatuhkan dan PS TNI bisa mengakhiri laga dengan kemenangan 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, tadi malam.

”Saya sepertinya harus membawa pemain saya ke psikolog,” kata Kolev menanggapi pertanyaan para awak media terkait para pemainnya yang gampang tersulut emosi di dalam lapangan. ”Sebab, kalau pemain emosional di dalam lapangan, maka akan berbahaya bagi mereka kalau mereka tidak bisa mengontrol diri,” tambahnya.

Wajar Kolev memberikan respons seperti itu. Sebab, sampai pekan kedelapan nanti, timnya tidak bisa menggunaka­n jasa Abduh Lestaluhu yang diskors lima laga karena memukul pemain Bhayangkar­a FC Thiago Furtuoso pada pekan ketiga lalu. Artinya, bila Manahati mengulangi kesalahan serupa, sudah tentu kekuatan tim akan lebih tereduksi.

Terlepas dari itu, kebijakan manajemen PS TNI untuk menjadikan Ivan Kolev sebagai pelatih kepala sepertinya sudah sangat tepat. Ya, selama berada di bawah kendali pelatih asal Bulgaria itu, The Army –julukan PS TNI– bisa mengamanka­n tujuh poin. Hebatnya, enam poin terakhir mereka dapatkan setelah menakluk- kan sejumlah tim unggulan. Terakhir, PS TNI berhasil mengamanka­n poin penuh setelah sukses mempecunda­ngi PSM 2-1 tadi malam. Bertindak sebagai tuan rumah, PS TNI unggul lebih dulu lewat gol marquee player Elio Bruno Teixeira saat pertanding­an memasuki menit ke-33. Tiga poin semakin solid dalam genggaman PS TNI setelah Leonel Jorge Nunez, striker asal Argentina, berhasil memperteba­l keunggulan pada menit ke-55. PSM yang pantang ke luar lapangan dengan kepala tertunduk langsung meningkatk­an tempo permainan. Hasilnya, pada menit ke-76, mereka berhasil menyamakan kedudukan lewat Reinaldo Elias Da Costa. Sebelumnya, Kolev dan tim besutannya berhasil membawa pulang poin penuh dari kandang Barito Putera setelah menang tipis 1-0 pada pekan kelima lalu. Dengan dua kemenangan beruntun tersebut, peringkat PS TNI di klasemen sementara langsung menanjak drastis ke posisi tiga besar dengan koleksi 12 poin.

Di sisi lain, pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts menuding wasit Handri Kristanto asal Semarang sebagai biang kekalahan timnya. Menurut dia, ada banyak keputusan kontrovers­ial yang diambil Hendri. Salah satunya terkait insiden Manahati tersebut.

”Seorang pemain PS TNI bisa mencekik depan pemain saya dan tidak dapat kartu merah. Apakah saya ini bodoh atau tidak, ataukah tidak ada di aturan pertanding­an. Pengalaman 30 tahun saya bisa melihat wasit yang bagus atau tidak,” keluh pria asal Belanda itu. ( ben/ JPG/ c17/ ham)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia