Persegres Diterpa Badai Cedera Lagi
Hanafi Perbaiki Organisasi Permainan Jelang Lawan Barito
GRESIK – Konfidensi para penggawa Persegres Gresik United memang sedang terkerek menyusul keberhasilan memetik kemenangan perdana. Tapi, pada saat yang sama, tim asuhan Hanafi itu juga diterpa persoalan lama: badai cedera.
Ada tiga pemain Kebo Giras –julukan Persegres– yang mungkin tak akan bisa diturunkan saat bertandang ke markas Barito Putera pada Jumat (19/5). Yakni, I Gusti Rustiawan, M. Said, dan Rendy Saputra.
Untuk Rendy, mungkin Hanafi tak terlalu repot. Sebab, selama ini Rendy lebih sering duduk di bangku cadangan. Sedangkan untuk Gusti, pelapisnya cukup mumpuni: Mustofa.
Nah, yang memusingkan Hanafi adalah cederanya Said. Sebab, gelandang bertipe ’’pengangkut air’’ itu sangat penting dalam game plan Hanafi. Bersama Choi Hyun-yeon, dia menjadi tembok pertama saat bertahan sekaligus pengalir bola saat menyerang.
’’Sejauh ini masih ada Dave (Mustaine), Jusmadi, Obet (Yulius), dan Agus Indra yang tipikalnya hampir sama,’’ ucap Hanafi kemarin (15/5).
Di antara para pemain itu, hanya Agus Indra Kurniawan yang mempunyai minutes play terbanyak di Liga 1 musim ini. Dia bermain penuh tatkala Persegres kalah telak melawan Borneo FC (24/9) dan menjadi pengganti saat melawan Bhayangkara FC.
Opsi lain adalah Jusmadi. Pemain yang sempat dicoret dari Persegres itu membuktikan kualitasnya dengan bermain apik saat Persegres membekuk Persiba Balikpapan dalam laga terakhir (12/5). Bersama Choi kala itu, mantan pemain Persebaya tersebut bisa menggantikan peran Said sebagai gelandang jangkar.
Di luar persoalan cedera, upaya meningkatkan kepercayaan diri para penggawa Kebo Giras sangat terlihat dalam latihan kemarin. Mereka begitu bersemangat melahap tiap porsi latihan yang diberikan pelatih.
Titik perhatian Hanafi dalam latihan perdana sejak kemenangan atas Persiba itu adalah sejumlah kelemahan yang masih terlihat. Terutama saat transisi dari bertahan ke menyerang.
Hanafi menyebutkan, para pemainnya belum piawai mencari ruang kosong saat menyerang. Terutama ketika sang striker Patrick da Silva turun menjemput bola. Dari lini kedua tidak ada yang menggantikan posisi penyerang asal Brasil itu.
’’(Kushedya Hari) Yudo, misalnya. Di akhir babak kedua harusnya dia bisa memanfaatkan kelelahan lini belakang untuk cari ruang kosong,’’ ungkapnya.
Karena itulah, dalam latihan kemarin, mantan arsitek Perseru Serui tersebut berfokus pada organisasi permainan. Pergerakan tanpa bola juga diharapkan bisa segera dipahami para pemain sebelum bertandang ke markas Barito Putera. (rid/c5/ttg)