Siman Emas, Fadlan Pecah Rekornas
Angkat Besi Kehilangan Medali Kelas 69 Kg
BAKU – Renang dan angkat besi silih berganti menjadi pendulang medali emas buat Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017. Kemarin (15/5) giliran I Gede Siman Sudartawa yang mengibarkan Merah Putih di nomor spesialisasinya, 100 meter gaya punggung putra. Siman mencatatkan waktu 55,23 detik di babak final.
Dia lebih cepat 0,21 detik ketimbang perenang Turkmenistan Merdan Atayev dan peringkat ketiga Ege Baser (Turki) yang mencatatkan waktu 56,08 detik. Dengan demikian, renang saat ini sudah memberikan dua medali emas buat kontingen Merah Putih, setelah sebelumnya Gagarin Yus nomor 200 meter gaya dada putra.
Hasil positif juga diperlihatkan Aflah Fadlan Prawira di nomor 400 meter gaya ganti putra. Meski hanya finis ketiga setelah perenang Azerbaijan Maksym Shemberev dan Batuhan Hakan (Turki). Fadlan mencatatkan waktu 4 menit 24,93 detik.
Hasil tersebut sekaligus mencatatkan nama perenang asal Jawa Barat itu sebagai pemegang rekornas baru di nomor 400 meter gaya ganti putra. Rekornas berumur 18 tahun milik pelatih pelatnas Albert C. Sutanto. Sebelumnya, Albert mencatatkan waktu 4 menit 25,19 detik yang diciptakannya pada 1999.
Saat dikonfirmasi Jawa Pos tadi ma- lam, Albert menjelaskan bahwa potensi Fadlan seharusnya bisa lebih dari apa yang diperlihatkannya saat ini. ” Ya, memang sudah waktunya. Kebetulan saya di tim pelatih pelatnas sering diskusi juga,” sebutnya. Albert pun bangga dengan prestasi yang diperlihatkan Fadlan. Dia memprediksi ada kejutan besar saat Fadlan turun di nomor yang sama pada SEA Games nanti.
Sementara itu, Harlin E. Rahardjo, Waketum PB PRSI, mengaku bangga atas capaian perenang Indonesia. ”Rata-rata waktu mereka lebih tajam dari sebelumnya. Terbukti dengan ada empat rekornas sampai saat ini,” ungkapnya. Hasil tersebut menjadi modal besar skuad renang Indonesia menuju SEA Games 2017 dan Asian Games tahun depan.
Terpisah, tim angkat besi Indonesia gagal menambah pundi-pundi medali. Pada kelas 69 kg putra, Deni dan Triyatno tak mampu tampil sesuai dengan ekspektasi. Triyatno hanya menempati peringkat kelima dengan 139 kg snatch plus dan 172 kg clean and jerk. Sementara itu, Deni tercecer di peringkat ke7 dengan 140 kg snatch dan 165 kg clean and jerk.
Juara di kelas tersebut adalah peraih medali perak Olimpiade 2016 Daniyar Ismayilov (Turki) dengan total angkatan 323 kg. Perinciannya, 151 kg snatch dan 172 kg clean and jerk. Disusul lifter Iran Majid Asgari (316 kg), sedangkan Perunggu menjadi milik lifter tuan rumah Doston Yokubov (314 kg). (nap/c24/ady)