Jawa Pos

Lari Dulu, Baru Berendam

Berlatih rutin, menempa fisik di gunung, dan beruji coba. Itulah cara para kontestan Kompetisi Kapal Api Persebaya merawat kondisi pemain dan kekompakan tim di masa jeda yang berlangsun­g sampai Juli nanti.

-

DI ketinggian Pacet, asa HBS meraih prestasi terbaik di sisa Kompetisi Kapal Api Persebaya (KKAP) musim ini bakal ditambatka­n. Di kawasan lereng Gunung Welirang itu, bukan hanya fisik para pemain yang akan ditempa. Melainkan juga harmoni antarselur­uh komponen runner-up klasemen sementara grup A tersebut.

’’Itu akan jadi modal penting bagi kami menghadapi putaran II kompetisi,’’ kata M. Ridwan Anwar, pelatih HBS.

Rencananya, program itu dilaksanak­an mendekati putaran II atau pada awal Juli. Saat ini KKAP memang tengah hiatus setelah menggelar pertanding­an terakhir pada 7 Mei lalu. Putaran II dijadwalka­n mulai bergulir kembali pada Juli mendatang.

Menurut Ridwan, di Pacet nanti, para pemainnya wajib mengikuti program lari terlebih dulu. Dimulai di depan Polsek Pacet, para pemain diharuskan lari ke atas hingga ke Pemandian Air Panas Padusan. Setelah tiba di sana, mereka bebas berendam di air panas yang tersedia.

Tentu saja, Ridwan juga tetap mengagenda­kan latihan rutin di masa jeda KKAP sekarang. Program reguler tersebut dihelat di lapangan Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo. Jadwalnya setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul 15.00 WIB.

Bukan hanya HBS, rata-rata 19 klub KKAP lainnya juga masih menggelar latihan rutin sebagaiman­a ketika kompetisi berjalan. Sebab, kendati jeda berlangsun­g cukup lama, kondisi para pemain dan kekompakan tim harus tetap dijaga.

Tapi, sejumlah klub juga berinovasi dengan menambah porsi latihan atau berlatih di lokasi berbeda jika dibandingk­an dengan biasanya. Untag Rosita, misalnya. Untuk program latihan rutin, runner-up sementara grup B itu masih berlatih di lapangan AURI Semambung, Sidoarjo, setiap Jumat dan Minggu pukul 15.00 WIB.

Tapi, klub besutan Muharom Rusdiana itu juga berencana naik Gunung Penanggung­an. Dengan begitu, fisik pemain bisa ditempa di sana.

’’Sebagai rekreasi atau refreshing juga bisa. Pemain bisa menikmati alam dan menghirup udara segar setidaknya,’’ kata Muharom.

Pergi sejenak ke luar kota memang dapat mengurangi stres pemain. Keindahan alam bisa membantu mereka menyegarka­n kembali pilihan. Tapi, tidak semua klub memilih rute demikian.

Indonesia Muda, contohnya, lebih memilih mengadakan uji coba dengan klub lain. Bagi sang pelatih, Seger Sutrisno, selain latihan rutin di Stadion Brawijaya, Surabaya, itu cara ampuh untuk terus memantau kondisi para pemain.

’’Suasana pertanding­an supaya lebih kompetitif dibutuhkan oleh pemain. Skill pemain juga bisa bertambah,’’ tutur Seger. (dit/c19/ttg)

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ??
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia