Nilai Ujian Dipakai untuk Daftar SMP
Hari Pertama US SD Lancar
SURABAYA – Hari pertama ujian sekolah (US) SD berlangsung kemarin (15/5). Ujian berbasis kertas itu berjalan relatif lancar.
Di SDN Kapasan III, misalnya. Ujian di sekolah itu terbilang lancar. Pada pertengahan April lalu, sekolah di Kecamatan Simokerto tersebut mengalami kebakaran. Bersyukur, api tidak melahap seluruh bangunan di sekolah itu. Masih banyak ruang kelas yang tidak tersentuh si jago merah. Kondisinya sangat bagus.
Kepala SDN Kapasan III Solikin menyatakan, dampak kebakaran tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. Demikian halnya pada pelaksanaan ujian. Kemarin ada empat ruang kelas yang digunakan untuk ujian. Sebanyak 69 siswa kelas VI hadir dan mengikuti ujian dengan tertib.
Menurut dia, persiapan memang menyasar para guru. Soal-soal latihan dibahas dan dianalisis bersama. Soal yang dianggap sulit dievaluasi dan dibawa ke forum kelompok kerja guru (KKG). ”Ditelaah, lalu disampaikan ke anak-anak lagi,” jelasnya.
Hari ini (16/5), siswa akan mengerjakan soal ujian matematika. Persiapan yang matang diharapkan bisa mengantarkan anak didiknya mendapat nilai baik. Sebab, hasil ujian akan digunakan untuk mendaftar ke jenjang yang lebih tinggi.
Achmad Barizi, guru SD Muhammadiyah 18, juga mengatakan bahwa ujian berlangsung tanpa kendala. Sebanyak 38 siswa melaksanakan ujian. Siswa datang ke sekolah sebelum pukul 07.00. Selanjutnya, pada pukul 07.00, siswa masuk ke masjid sekolah untuk berdoa bersama.
Selanjutnya, pada pukul 07.30, siswa masuk kelas untuk persiapan. Ujian dilaksanakan tepat pukul 08.00 hingga pukul 10.00.
Pelaksanaan US berlangsung di SD Ahmad Yani kemarin. Berdasar pantauan Jawa Pos, jumlah siswa yang mengikuti ujian tersebut tidak banyak. Hanya 10 siswa. ”Ini memang jumlah siswa kami. Semuanya masuk,” terang Kepala SD Ahmad Yani Anis Soeparlin.
Anis mengungkapkan, saat US akan dimulai, salah seorang siswanya belum hadir di ruangan. Kondisi tersebut membuat salah seorang guru menjemput ke rumah siswa itu. ”Setelah dijemput, siswa itu akhirnya mau ujian.”
Sementara itu, Kepala SDN Margorejo I Surabaya Asri Sukaryani sebelum ujian mengimbau para siswa mengerjakan soal dengan teliti. Sebab, soal bahasa Indonesia biasanya berisi banyak soal cerita. Bacaan yang panjang kerap kali membuat siswa kurang waspada. ”Padahal, jawabannya ada di tengah bacaan itu,” tuturnya.
Di SDN Margorejo I, ada 114 siswa yang mengikuti ujian nasional. Amalia Latifani Darmawan, salah seorang siswi SDN Margorejo I, mengungkapkan bahwa soal bahasa Indonesia cukup rumit. Sebab, banyak soal cerita yang panjang-panjang. Selain itu, jawabannya mirip-mirip. ”Jadi, harus benar-benar teliti memilih jawaban yang benar,” ungkapnya.
Secara terpisah, pelaksanaan US di SDLB YPAB diikuti empat siswa tunanetra. Para guru mendampingi para siswa mengerjakan soal. Mereka mendapatkan soal khusus dengan huruf braille. ”Kami beri tambahan waktu, karena membaca dengan huruf braille butuh waktu lebih lama,” terang Kepala SDLB YPAB Surabaya Nurul Gimawati.