Jawa Pos

Rajin Blusukan, Perbaiki Sendiri Yang Rusak

Lebih dari satu dekade terakhir, Zakiya rajin mencari dan mengoleksi kebaya tua. Tak terasa koleksinya sudah banyak. Meski ada yang menawar dengan harga tinggi, dia tak mau melepasnya.

-

MAMPIR ke rumah Henny Hasyim ibarat masuk ke museum kebaya. Di ruang tamu, terdapat lemari besar. Di dalamnya tersimpan berbagai macam kebaya. Warnanya beragam. Tertata apik. Hal itu menjadi bukti bahwa sang pemilik sangat melindungi koleksinya.

Koleksi kebaya milik Henny juga tertata rapi di beberapa gantungan baju. Modelnya sangat lawas. Bergagang kepala naga. Gantungan baju tersebut terisi penuh. Ada kebaya yang berwarna biru, hijau tua, oranye, dan pink.

Henny lantas mengambil salah satu kebaya. Warnanya putih. Di bagian kancing terdapat motif dengan rongga kecil yang disebut krancang. Polanya sangat halus. Berbeda halnya dengan kebaya yang dibuat saat ini. ’’Ini kebaya tahun 1890,’’ ucapnya.

Kebaya putih polos itu merupakan koleksi kesayangan Henny. Selain usianya yang sudah menginjak seratus tahun, tidak mudah memperoleh­nya. Dia harus bersaing dengan kolektor dari negara lain. ’’Untungnya, saya yang dapat,’’ kata perempuan 52 tahun tersebut, lantas tersenyum.

Ketertarik­annya pada kebaya berawal pada 2000. Ketika itu, Henny sudah membuka jasa jahit baju. Pesanannya lumayan. Dari sana, ibu tiga anak tersebut mendapat pemasukan tambahan untuk membiayai keluargany­a.

Suatu hari dia mendapat pesanan dari salah seorang pelanggan setia. Dia diminta membuat kebaya untuk pernikahan. Temanya adalah perkawinan putri. ’’Mulai menggambar desain sampai menjahit saya lakukan (sendiri),’’ ujarnya.

Dia mengatakan, saat itu merupakan awal mula dirinya mengerjaka­n kebaya. Berbagai referensi pun dikumpulka­n. Mulai melihat majalah, hunting model kebaya di toko-toko, hingga mengamati model kebaya di internet

 ?? ARISKI PRASETYO HADI/JAWA POS ??
ARISKI PRASETYO HADI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia