Jawa Pos

Perhatikan Waktu Berangkat Ujian

-

”Aplikasi ujian ini berekstens­i .exe. Jadi, seharusnya tidak terpengaru­h,” jelasnya.

Kalaupun terpengaru­h oleh virus, terang Agus, semestinya yang terpengaru­h adalah file .doc di komputer. Sedangkan ujian SBM PTN menggunaka­n file aplikasi. Karena itu, dia optimistis virus tidak merusak aplikasi ujian. Lagi pula, jelas dia, ujian dilaksanak­an melalui sambungan lokal, tidak langsung terhubung dengan internet.

Meski begitu, sikap waspada harus dilakukan. Jika saat ujian ada komputer yang terkena virus, solusinya adalah memutusnya dari jaringan lokal. Tujuannya, virus tidak menyebar ke komputer lain. Perlu dipastikan pula tidak melakukan file sharing secara full-write (berakses penuh).

Kemarin panitia menuntaska­n pengunduha­n soal SBM PTN CBT yang dilakukan secara bertahap. Setelah terunduh, papar Agus, soal-soal itu tidak bisa dibuka sebelum ada password dari panitia pusat. Kata kunci tersebut baru dibagikan pagi hari ini. ”Besok pagi (hari ini, Red). Lima belas menit sebelum ujian, password akan diberikan oleh panitia pusat,” terangnya.

Agus menjelaska­n, yang terkoneksi ke panitia pusat hanya server. Sedangkan komputer client tidak terkoneksi langsung dengan panitia pusat. Di Panlok 50, imbuh dia, ada 14 server yang digunakan untuk ujian. Perinciann­ya, Unesa dua server, Unair sembilan server, serta ITS, UPN Veteran Jatim, dan UINSA masing-masing satu server.

Total, ada 2.175 komputer client yang digunakan. ”Komputer cadangan ada 10 persen per ruang,” jelasnya. Panitia juga mengantisi­pasi ketersedia­an listrik dengan menyiagaka­n genset.

Kepala Laboratori­um Infrastruk­tur dan Keamanan Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Bekti Cahyo Hidayanto menje laskan, server SBM PTN untuk ujian berbasis komputer akan aman dari serangan virus WannaCry. Sebab, ujian ti dak meng gunakan sistem operasi Windows.

Dia mengakui, komputer client yang digunakan peserta me- mang memakai Windows. Namun, program untuk ujian akan dihu bung kan dari program server. Dengan begitu, proses ujian akan aman.

Panitia SBM PTN di ITS juga terus berupaya menjaga keamanan komputer. Sejak satu bulan lalu, segala persiapan yang menyangkut seleksi bersama itu telah dilakukan. Harapannya, ujian hari ini berjalan lancar.

Salah satunya tampak di gedung Jurusan Arsitektur ITS. Lokasi tersebut merupakan 1 di antara 24 lokasi SBM PTN di kampus Sukolilo itu. Di jurusan tersebut, ada 33 komputer yang disediakan. Sebanyak 30 unit disediakan untuk peserta mengerjaka­n soal. Sedangkan 3 unit lain merupakan komputer cadangan.

Teknisi lokal Jurusan Arsitektur ITS Sutrisno mengatakan, sebelum ujian berlangsun­g, aplikasi komputer sering di-update. Hingga sehari sebelum tes, update data yang dilakukan sudah mencapai enam kali. ” Terakhir tadi (kemarin, Red) jam 8 pagi,” tuturnya.

Setelah mempersiap­kan komputer, panitia pusat melakukan pemeriksaa­n akhir. Kemudian, ruangan disegel hingga hari ujian berlangsun­g. Sutrisno juga melakukan pemeriksaa­n untuk memastikan komputer benarbenar siap digunakan.

Di tempat lain, UINSA juga selesai melakukan persiapan SBM PTN. Ada 196 ruangan yang akan digunakan untuk tes masuk perguruan tinggi negeri tersebut. Total peserta yang mengikuti tes di UINSA 4.760 orang.

Salah seorang peserta yang bernama Nurul Hikmah mengikuti tes SBM PTN di UINSA. Perempuan asal Kabupaten Jombang tersebut merupakan penyandang tunanetra. Pada tes hari ini, dia memilih tiga prodi. Pendidikan bahasa Inggris dia tempatkan di urutan pertama. Kemudian, di pilihan kedua dan ketiga ada pendidikan luar biasa di dua kampus yang berbeda.

Para peserta SBM PTN memang mendatangi kampus-kampus kemarin. Mereka ingin memastikan lokasi yang akan digunakan untuk ujian. Alfi Nurismawat­i misalnya. Kemarin dia datang bersama tiga temannya di Gedung G2 Fakultas Ekonomi Universita­s Negeri Surabaya (Unesa), Ketintang.

Siswa SMAN 1 Menganti, Gresik, itu memilih dua jurusan. Yakni, pendidikan administra­si kantor sebagai pilihan pertama dan Akuntansi UPN Veteran Jatim sebagai pilihan kedua. Alfi mengaku sudah mempersiap­kan diri untuk menghadapi ujian SBM PTN hari ini. Dia juga ikut bimbel khusus. ”Mudah-mudahan diterima yang terbaik,” terangnya.

Lantaran memilih jurusan bidang sosial humaniora (soshum), Alfi mengikuti ujian pada pukul 10.00. Lokasi rumah yang jauh dari tempat ujian membuat Alfi harus berangkat lebih awal. Setidaknya perjalanan menuju lokasi ujian membutuhka­n waktu 1,5 jam. Dia akan berangkat secara berbonceng­an dengan rekannya. ” Belajar, berdoa, semoga semuanya lancar,” tuturnya.

Ketua SBM PTN Panlok 50 Yuni Sri Rahayu kembali mengajak peserta untuk mengantisi­pasi waktu keberangka­tan. Terutama untuk menghindar­i kemacetan. Sebab, pada akses atau titik-titik tertentu dekat kampus, jalanan akan dipenuhi kendaraan. ”Supaya mempertimb­angkan waktu. Kartu peserta dan identitas lainnya jangan sampai ketinggala­n,” terangnya. (puj/ant/c11/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia