Kholipah Sendirian Hadapi Ujian Sekolah
MOJOKERTO – Pelaksanaan ujian sekolah (US) di SDN Tanjungkenongo 2, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kemarin (15/5) terlihat istimewa. Sebab, hanya seorang siswa yang menjadi peserta. Dia adalah Kholipah
Meski hanya terdapat peserta tunggal, tidak ada perlakuan istimewa kepada siswi 12 tahun itu. ”Pelaksanaannya sama dengan SD yang lain. Meski hanya satu siswa, aturannya tetap dijaga dua pengawas,” kata Kepala SDN Tanjungkenongo 2 Suharno.
Selama enam tahun Kholipah memang menempuh kegiatan belajar-mengajar (KBM) sendirian. Mulai kelas I sampai VI. Suharno menjelaskan, kondisi sekarang memang lebih memprihatinkan. Tahun lalu ada enam siswa yang menempuh US di sekolah tersebut.
Jawa Pos Radar Mojokerto melaporkan, selama beberapa tahun terakhir SDN Tanjungkenongo 2 kekurangan siswa. Pada tahun pelajaran ini SD itu hanya memiliki tujuh siswa. Di kelas I dan II tidak ada siswa alias kosong. Di kelas III terdapat 3 siswa, kelas IV ada 2 siswa, sedangkan kelas V dan VI masing-masing 1 siswa.
SDN Tanjungkenongo 2 memiliki sepuluh guru, termasuk kepala sekolah. Enam di antaranya berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan empat lainnya adalah guru tidak tetap (GTT). Sekolah tersebut hanya memiliki tiga ruang kelas. Dua ruangan dijadikan KBM, sedangkan satu ruangan untuk kantor guru.
Kurangnya murid di sekolah itu dipicu minimnya anak usia SD di desa tersebut. Selain itu, minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya rendah. Suharno mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Solusinya, SDN Tanjungkenongo 2 disiapkan sebagai kelas jauh dari SDN Tenjungkenongo 1.
KBM tetap berjalan sebagaimana biasa. Namun, secara struktur organisasi, SDN Tanjungkenongo 2 akan berinduk ke SDN Tanjungkenongo 1. ”Sekolah dan siswanya tetap. Tapi, kepala sekolah dan gurunya nanti dirangkap menjadi satu di sana (SDN Tanjungkenongo 1, Red).” (ram/abi/c9/ca)