Jawa Pos

Melambat, tapi Masih Menakutkan

-

BEBERAPA instansi pemerintah di Indonesia kena serangan ransomware WannaCry. Jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingk­an dengan Minggu (14/5) ketika hanya Rumah Sakit Dharmais yang kena serangan virus tersebut. Padahal, di belahan dunia lain, serangan virus yang disebarkan untuk menuntut tebusan itu mulai menurun.

Jika pada Minggu lalu WannaCry menyerang sekitar 99 negara, kemarin kasus tersebut muncul di 150 negara. Namun, efek yang ditimbulka­n menurun

Tidak separah serangan di RS Dharmais yang membuat sistem komputer rumah sakit itu dimatikan sementara.

Sebagaiman­a dilaporkan BBC, beberapa perusahaan besar menjadi target utama. Antara lain, jaringan kereta Jerman Bahn, operator telekomuni­kasi Spanyol Telefonica, raksasa logistik AS FedEx, serta kementeria­n Rusia.

Sepanjang akhir pekan lalu, banyak ahli yang berusaha mencegah terjadinya infeksi baru. Juru Bicara Senior Europol Jan Ol Ge Oorth menyatakan, jumlah korban tampaknya tidak bertambah. ”Sejauh ini situasinya stabil di Eropa. Itu berarti upaya yang sudah dilakukan berhasil,” katanya kepada agensi media Prancis seperti dikutip BBC.

Menteri Kesehatan Inggris Jeremy Hunt menuturkan, intelijen Inggris tidak menemukan bukti apa pun atas serangan kedua yang terjadi kemarin. Sebelumnya, Agensi Kriminal Nasional Inggris menyampaik­an melalui Twitter bahwa mereka tidak menemukan korban yang terdampak dari serangan kedua kemarin. ”Namun, itu tidak berarti tidak akan ada,” tulis akun tersebut. Pelayanan Kesehatan Nasional yang terdampak buruk mengungkap­kan, tujuh di antara 47 organisasi yang mengalami persoalan serius. (and/c5/ang)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia