Takut Virus WannaCry, Stop Layani Warga
Matikan Semua Komputer Online di Pemkot Cirebon dan Pekalongan
CIREBON – Teror virus ganas WannaCry mengkhawatirkan berbagai lembaga pemerintahan. Termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon yang harus menunda pelayanan kepada masyarakat sampai di atas pukul 10.00 kemarin (15/5).
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (KIS) Kota Cirebon Iing Daiman SIP MSi menyatakan, mengantisipasi terjangkitnya virus WannaCry, Dinas KIS memberikan masukan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemkot Cirebon agar tidak menyalakan komputer yang tersambung online sejak Senin pagi (15/5) sampai dipastikan aman. Atas hal itu, pelayanan online di beberapa SKPD sempat dihentikan sementara.
’’Kalau offline masih tetap jalan. Setelah jam 10.00, online baru bisa jalan,” terangnya kemarin. Hal itu terjadi berkat koordinasi Dinas KIS dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Sejak minggu malam (14/5), Iing membagikan informasi dari Kemenkominfo kepada seluruh SKPD. Untuk selanjutnya, pekerjaan dan pelayanan dengan sistem online tetap berjalan karena sudah aman dari virus WannaCry.
Sampai saat ini, Dinas KIS belum mendapatkan laporan dari SKPD tentang sistem yang terjangkit virus berbahaya tersebut. Iing berharap tidak ada yang terjangkit dan data tetap aman. Untuk mencegah dan menanggulangi ransomware WannaCry, Dinas KIS melakukan langkah mendisable koneksi internet broad- band yang dipakai seluruh SKPD di router utama.
Beberapa SKPD yang memberikan pelayanan langsung dengan sistem internet mengkhawatirkan kondisi tersebut. Misalnya, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Cirebon yang menerapkan sistem online untuk berbagai transaksi pemasukan pajak daerah.
’’Komputer dimatikan sejak pagi sampai duhur. Setelah itu baru berani dinyalakan,” ucap Sekretaris BKD Arif Kurniawan ST. Virus WannaCry menyebar sejak beberapa hari terakhir. Karena itu, BKD melakukan langkah awal persiapan sejak kemarin.
Kekhawatiran muncul dari BKD tentang data pendapatan dan keuangan daerah. Karena itu, Arif bersama tim dari BKD dibantu Dinas KIS mengambil langkah agar data penting seperti pendapatan dan lainnya tidak hilang.
Saat ini, lanjut dia, data online sudah dapat diakses dan tidak ada persoalan. Dengan demikian, pelayanan di BKD tetap berjalan tanpa hambatan. Masyarakat yang ingin melakukan pembayaran pajak maupun pelayanan lain juga sudah bisa terlayani.
Langkah antisipasi juga dilakukan di lingkungan Pemkot Pekalongan. Diskominfo melakukan berbagai langkah sejak diumumkannya bahaya malware tersebut oleh Kemenkominfo Minggu lalu (14/5).
Salah satunya adalah memutus bandwidth akses internet dari NOC ( network operation control) Data Center Batik Net selama 15 jam, yakni sejak Minggu pukul 20.00 hingga Senin pukul 11.00.
’’Sejak kemarin, diskominfo secara proaktif menyampaikan ke OPD untuk antisipasi tentang ancaman virus ransomware WannaCry agar pada Senin pagi dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Internet SKPD yang bersumber dari DRC Data Center Batik Net, kita off- kan sementara. Namun, siang ini sudah kita aktifkan kembali,’’ jelas Kepala Diskominfo Sri Budi Santoso lewat aplikasi pesan WhatsApp kemarin (15/5).
Langkah itu, lanjut Budi, diambil untuk memberi kesempatan OPD melakukan backup data sekaligus patching antivirus yang ada. ’’Sejauh ini belum ada laporan dari OPD terkait gangguan malware tersebut.” (nul/ysf/c17/ami)