Jawa Pos

Mata Novel Harus ”Ditambal”

-

JAKARTA – Novel Baswedan terpaksa harus menjalani operasi. Luka di kedua matanya akibat disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu tidak kunjung membaik. Kornea matanya akan ”ditambal” dengan amnion alias selaput ketuban untuk merangsang pertumbuha­n jaringan baru

Rencananya, Novel menjalani operasi Kamis besok atau Jumat lusa di Singapore National Eye Centre. ”Saat ini Novel menjalani serangkaia­n pemeriksaa­n untuk mengecek kesiapan kondisinya,” kata Taufik Baswedan, kakak kandung Novel, kemarin (16/5).

Bahwa Novel akan menjalani operasi, Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarka­n. ”Dokter mempertimb­angkan melakukan operasi karena proses per tumbuhan jaringan kornea lambat,” ujarnya.

Dokter menilai, tindakan medis yang dilakukan kepada Novel sudah cukup lama, 34 hari. Namun, perkembang­annya tidak memuaskan. Tidak ada pilihan lain selain dilakukan operasi.

”Selasa dini hari, pukul 01.15, di- lakukan pengambila­n foto rontgen. Sebelumnya, juga dilakukan pengecekan kornea,” jelas Febri.

”Penambalan” dengan amnion itu memiliki efek samping. Pandangan Novel selama beberapa pekan akan kabur. Febri menyebut, KPK tidak akan lepas tanggung jawab terhadap kondisi Novel. ”Tim (KPK) ditugaskan di Singapura untuk mendamping­i,” jelasnya.

Selain itu, KPK terus mengawal perkembang­an penyelidik­an oleh Polri. Lewat sebulan setelah penyiraman air keras tersebut, belum ada perkembang­an signifikan. Polri masih sulit mengungkap dan menangkap pelaku. Karena itu, KPK bakal berkoordin­asi lebih intens dengan Polri. Termasuk di antaranya dorongan untuk membentuk tim independen. ”Kami perlu koordinasi dan bicara lebih lanjut dengan Polri yang sedang melakukan tugas,” ucap dia.

KPK juga meminta Polri berfokus mencari pelaku, bukan malah sibuk mencari sumber-sumber informasi yang diberikan Novel dan keluargany­a. Misalnya, foto orang asing yang berkeliara­n di sekitar rumah penyidik KPK asal Semarang tersebut. ”Kami harapkan tentu saja bukan dari mana foto tersebut berasal. Tapi, tetap fokus pada pelaku yang melakukan penyeranga­n.”

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaska­n bahwa pihaknya berhati-hati dalam mengungkap kasus Novel. Dia menyatakan, berbagai metode digunakan. Mulai mengumpulk­an fakta di lapangan hingga menelusuri orang-orang berkasus yang pernah ditangani Novel. ”Orangorang yang pernah berkasus dan kebetulan ditangani Pak Novel bakal kami periksa,” ujarnya. (sam/syn/c6/ang)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia