Jawa Pos

Keceroboha­n di Oval Office

Trump Bocorkan Rahasia Negara ke Rusia

-

WASHINGTON – Di ruangan dengan pengamanan paling ketat di dunia itu, rahasia negara Amerika Serikat (AS) justru dibagi cumacuma. Siapa lagi yang berani melakukann­ya kalau bukan Presiden AS Donald Trump. Washington

Post mengungkap bahwa Trump telah membocorka­n informasi dengan klasifikas­i sangat rahasia kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov yang dia jamu di Oval Office.

Menemui seorang Menlu di Oval Office saja bukan hal yang lazim. Apalagi ditambah dengan memberikan informasi codeword alias data intelijen yang hanya boleh diketahui orang-orang dengan kata sandi tertentu. Menurut laporan the Post, laporan intelijen yang dibagikan terkait dengan terorisme dan ISIS. Saat ini, AS dan Rusia memang sedang memerangi ISIS di Syria meski dengan strategi dan koalisi masing-masing.

Gedung Putih pun langsung membantah laporan the Post. ”Tidak ada. Tidak ada pembicaraa­n tentang sumber atau metode intelijen dalam pertemuan itu. Presiden juga tidak berbicara tentang aksi militer AS yang belum menjadi konsumsi publik,” tegas H.R. McMaster, penasihat keamanan nasional AS. Dia mengaku tahu persis semua yang terjadi di Oval Office pada Rabu (10/5) karena ikut mendamping­i Trump.

Meski demikian, McMaster tidak bersedia memberikan keterangan yang lebih terperinci. Terkait pemberitaa­n Washington Post tentang pembocoran informasi intelijen, pengganti Michael Flynn itu tidak menyalahka­n. Tapi, dia memilih tidak berkomenta­r.

Namun, upaya McMaster untuk menyelamat­kan citra Trump itu justru luntur saat presiden ke-45 Negeri Paman Sam tersebut membela diri lewat Twitter. Dengan bahasanya yang ceplas-ceplos, Trump menyatakan bahwa sebagai presiden, dirinya punya hak mutlak untuk berbagi in- formasi tentang terorisme dan keamanan penerbanga­n dengan pihak lain. Termasuk Rusia.

”Sebagai presiden, saya punya hak mutlak untuk berbagi informasi dengan Rusia (dalam pertemuan yang sebelumnya sudah dijadwalka­n Gedung Putih). Berbagai fakta tentang terorisme dan keamanan penerbanga­n,” terang Trump lewat cuitannya. Dia juga menyatakan bahwa kedua pihak berbagi informasi tentang isu kemanusiaa­n. Kepada Rusia, Trump berpesan agar Kremlin lebih serius memerangi terorisme.

Trump yang memegang kendali nuklir AS memang punya hak untuk berbagi informasi rahasia dengan negara lain. Tapi, untuk informasi sangat rahasia yang masuk kategori codeword, Trump tidak bisa sembaranga­n membocorka­nnya. Sebab, selain membahayak­an keamanan negara, keteledora­n bisa mengancam nyawa sumber intelijen yang menghimpun informasi itu.

Sebelum membocorka­nnya kepada pihak lain, seharusnya Trump berkonsult­asi lebih dahulu dengan sekutu-sekutu AS dan terutama pihak yang memberikan informasi tersebut. Jika Trump asal membocorka­nnya, keamanan sekutu AS pun terancam.

”Kabar itu sangat mengganggu. Gedung Putih harus segera memberikan penjelasan terperinci tentang ini semua,” kata Bob Corker, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS. Politikus Partai Republik itu mengaku kecewa terhadap Trump yang ceroboh. Kini AS harus menjelaska­n kepada sekutu-sekutunya tentang hal-hal yang Trump dan delegasi Rusia bahas di balik ruangan tertutup pekan lalu.

Di mata Trump Rusia adalah teman meski di hadapan publik AS tetaplah musuh. Demi teman yang diduga kuat punya peran penting di balik kemenangan­nya November lalu, Trump bahkan bersedia menyambut Lavrov secara langsung.

Menurut Washington Post, keceroboha­n Trump Rabu lalu baru terdeteksi akhir pekan. Mereka yang mendamping­i sang presiden dalam pertemuan istimewa itu tidak pernah tahu bahwa yang dibahas Trump dengan Lavrov dan Kislyak adalah rahasia. Mereka baru sadar saat mendokumen­tasikan pertemuan tersebut. Begitu sadar, Gedung Putih langsung melaporkan­nya kepada CIA dan National Security Agency (NSA). (AFP/Reuters/ CNN/BBC/hep/c6/sof)

 ?? GRAFIS: BAGUS/JAWA POS ?? KEMENLU RUSIA VIA AP menunjukka­n pertemuan Donald KAMERAD: Foto yang dirilis Kemenlu Rusia Gedung Putih, pada 10 Mei lalu. Trump dengan Sergey Lavrov di Oval Office, Tak llama setelah memprotes Rusia karena merimerili­s foto-foto tersebut tanpa...
GRAFIS: BAGUS/JAWA POS KEMENLU RUSIA VIA AP menunjukka­n pertemuan Donald KAMERAD: Foto yang dirilis Kemenlu Rusia Gedung Putih, pada 10 Mei lalu. Trump dengan Sergey Lavrov di Oval Office, Tak llama setelah memprotes Rusia karena merimerili­s foto-foto tersebut tanpa...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia