Jawa Pos

Sanksi Berat Menanti Manahati

Setelah Mencekik Leher Marc Anthony Klok

-

JAKARTA – Manahati Lestusen sedang berdebar-debar menanti sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Pemain PS TNI itu mencekik leher Marc Anthony Klok, pemain asing PSM Makassar, saat The Army –julukan PS TNI– menjamu PSM di Stadion Pakansari dalam lanjutan Liga 1 dua hari lalu.

Ketika itu, Manahati yang terjatuh setelah ditekel keras oleh bek PSM Zulkifli Syukur tibatiba ditarik paksa agar berdiri oleh Marc Anthony Klok, pemain asing PSM. Tidak terima dengan perlakuan Klok, Manahati bereaksi dengan mencoba mencekik pemain asal Belanda itu.

Berhubung pertanding­an tersebut disiarkan secara langsung, Komdis PSSI bereaksi. Ketua Komdis PSSI Asep Edwin mengatakan, sanksi berat untuk Manahati sudah mereka siapkan. ’’Kami tidak melihat dia siapa atau main di mana. Tapi, kami lihat perilaku apa yang sudah dia buat dan apa hukumannya,’’ kata Asep. ’’Mau dia anggota tentara sekalipun tetap akan kami hukum. Contohnya, sudah ada dengan kami menghukum Abduh. Dia seorang tentara dan juga pemain timnas,’’ lanjutnya.

Sementara itu, Dwi Irianto, salah seorang anggota Komdis PSSI, menyatakan bahwa pihaknya sedang menunggu laporan dari pengawas pertanding­an dan manajemen tim lawan atas insiden yang melibatkan Manahati tersebut. ’’Terutama pengawas pertanding­an. Kalau mereka tidak memberikan laporan atas kejadian itu, pengawas pertanding­an juga harus mendapat sanksi,’’ kata Dwi.

Menyikapi kasusnya, Manahati menyatakan keberatan bila harus mendapat sanksi tambahan dari komdis. Menurut pemain asal Liang, Maluku Tengah, itu, kartu kuning yang diberikan wasit saat kejadian berlangsun­g sudah lebih dari cukup. Lagi pula, lanjut Manahati, gerakan yang dia lakukan tersebut belum menyentuh leher Klok.

’’Saya tidak mau membela diri. Tapi, saya berharap, sebelum komdis menjatuhka­n putusan, sebaiknya mereka harus tahu persoalan secara detail,’’ ujar bek timnas Indonesia di Piala AFF 2016 itu. ’’Sanksi seharusnya dijatuhkan ke Klok. Karena saya ditekel, dia malah datang terus maki-maki dan memaksa saya berdiri. Apakah cara begitu bisa disebut pemain profesiona­l,’’ sesal dia. Apa pun alasannya, Manahati sudah seharusnya bisa mengontrol emosinya dalam setiap pertanding­an. Sebab, selain berposisi sebagai kapten tim menggantik­an Abduh Lestaluhu yang sedang menjalani skors, Manahati seorang pemain timnas yang sudah seharusnya memberikan contoh yang baik kepada pemain lain.

Apalagi, pada pekan ketiga lalu, pemain yang pernah memperkuat tim Uruguay, Penarol U-19, itu sudah pernah mendapat kartu merah secara langsung akibat melakukan protes keras kepada wasit.

Asep Edwin menambahka­n, insiden Manahati pada pekan ketiga itu bisa menjadi alasan sanksi berat dijatuhkan kepada dia.

’’ Tapi, kami terapkan hukuman empat dan lima pertanding­an. Sebab, menurut kami, kompetisi saat ini bukan lagi masa untuk melakukan penyesuaia­n dengan aturan,’’ jelasnya. (ben/c4/tom)

 ?? WAHYUDIN/JAWA POS ?? MAIN LUGAS: Kapten PS TNI Manahati Lestusen (kanan) mendorong pemain PSM Muhammad Arfan pada laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Cibinong (15/5).
WAHYUDIN/JAWA POS MAIN LUGAS: Kapten PS TNI Manahati Lestusen (kanan) mendorong pemain PSM Muhammad Arfan pada laga Liga 1 di Stadion Pakansari, Cibinong (15/5).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia