Jawa Pos

Optimistis, Tinggal Jaga Puncak Kondisi

-

JAKARTA – Kekuatan tunggal putri Indonesia terus mendapat sorotan menjelang keberangka­tan ke Piala Sudirman 2017. Dianggap sebagai titik lemah, mereka justru memancang optimisme tinggi. Berbagai hasil tryout dan latihan keras selama ini menjadi modal bagus mereka untuk berkiprah dalam ajang tersebut.

Bersama seluruh anggota skuad Indonesia, rencananya, mereka berangkat ke Gold Coast, Australia, hari ini. Pelatih tunggal putri Indonesia Minarti Timur mengungkap­kan, sisa waktu seminggu menuju laga perdana Piala Sudirman akan digunakan untuk maintenanc­e fisik dan sedikit latihan teknik saja. Sebab, dia merasa anak asuhnya sudah menjalanka­n latihan secara maksimal. ”Semua sudah kami lakukan. Hasil-hasil latihan juga sudah kami evaluasi. Ke depan, kami tinggal jaga peak performanc­e anak-anak,” jelasnya.

Namun, dia belum dapat memastikan susunan pemain yang melakoni laga terlebih dulu. Fitriani yang memiliki peringkat ke-23 BWF belum tentu diturunkan untuk mengisi slot tunggal putri pada laga perdana melawan India pada 22 Mei mendatang. ”Karena itu, tidak bisa dipastikan sekarang. Kami harus melihat dulu pemain yang paling siap bertanding di sana. Menurut ranking, Fitriani memang lebih tinggi. Tapi, belum tentu dia dimainkan pertama,” katanya.

Jika Fitriani tidak diturunkan per tama, Minarti telah menyiapkan antisipasi dengan memasang Dinar Dyah Ayusti- ne. Menurut Minarti, Dinar memiliki permainan setipe dengan Fitriani. ”Level permainan mereka setara lah. Tinggal bagaimana nanti kondisi akhir di Australia,” ungkapnya. Gregoria Mariska Tunjung pun dipersiapk­an untuk menambah kekuatan sektor tunggal. Kegagalann­ya dalam ajang Victor Surabaya Internatio­nal Series 2017 juga menjadi bahan evaluasi bagi Minarti. Selain itu, kelincahan dan akurasi Grego sudah diperbaiki.

Sementara itu, India mengonfirm­asi tak akan diperkuat salah satu tunggal putri terbaiknya Saina Nehwal. Mantan ranking pertama BWF itu menarik diri dari skuad negaranya dengan alasan pribadi. Berdasar laporan Times of India, Saina terpaksa memilih menemani ayahnya yang menjalani operasi kelenjar prostat di negaranya.

Saina menjadi tunggal putri kedua yang didaftarka­n India. India masih memiliki Pusarla Venkata Sindhu sebagai tunggal terbaiknya di sektor putri. Pelapis ketiga adalah Rituparna Das.

Situasi itu dinilai tak memengaruh­i Indonesia. Karena itu, Minarti tak ambil pusing. ”Sindhu masih jadi pilihan pertama mereka. Jadi, saya rasa ketidakhad­iran Saina tidak berpengaru­h buat Indonesia,” ujar Minarti.

Menurut dia, dengan peringkat yang dimiliki Sindhu, India akan bertumpu kepadanya. ”Sindhu itu dalam pertanding­an terakhir bagus dan ranking- nya paling tinggi dibanding Saina yang turun peringkat beberapa waktu terakhir,” tuturnya. (tif/c23/ady)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia