Bekas Lahan IGD Jadi ”Kolam Mujair”
SIDOARJO – Pembongkaran gedung lama instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Sidoarjo sudah tuntas. Lahan seluas 4.440 meter persegi itu kini tampak ”bersih”. Namun, muncul genangan air di bekas lahan tersebut. Meski tidak terlalu dalam. Hanya sekitar 30 sentimeter. Genangan itu rupanya tercipta secara tidak sengaja akibat hujan dan air tanah.
Beberapa hari belakangan ini, genangan itu benar-benar dimanfaatkan layaknya kolam ikan. ”Karena ada genangan, dimasukin ikan mujair sama staf di sini. Kalau sudah mulai pembangunan, tinggal dikuras,” kata Dirut RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP dengan nada bercanda kemarin (16/5).
Proses pengerjaan fisik gedung baru memang belum berjalan. Tahapannya saat ini masih penuntasan detail engineering design (DED). Begitu DED selesai, proses lelang segera dilakukan. Targetnya, pembangunan fisik dimulai pada 1 Juli. ”Semoga akhir tahun ini bisa selesai,” ujarnya.
Hingga kemarin pelayanan pasien IGD tetap berlangsung di ruang tunggu eks poli bedah. Persisnya, sudah tiga bulan terakhir. Meski begitu, pelayanan pasien IGD tetap berjalan lancar seperti biasa.
Atok menyatakan, konsep gedung IGD baru hampir tuntas. Tinggal mengubah beberapa warna desain bangunan. ”Gambarnya sebenarnya sudah tampak jadi. Tetapi, masih ada yang harus disempurnakan lagi,” katanya.
IGD lama hanya dua lantai. Sementara itu, gedung IGD baru akan dibangun empat lantai. Fasilitas pendukung IGD juga ditambah. Mulai high care unit (HCU), ruang operasi, ruang luka bakar, hingga pusat komando public safety centre (PSC) 119. Ada pula siaga emergency prehospital. ” Bed juga akan ditambah. Semua pelayanan pendukung kami lengkapi,” jelas Atok.
Dia menuturkan, pembangunan gedung IGD baru tersebut menelan anggaran Rp 42 miliar. Sumbernya adalah dana alokasi khusus (DAK) APBN 2017. ”IGD baru ini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak,” katanya. (ayu/c6/pri)