Kode Jari untuk Jawab Soal Ujian Sekolah
GRESIK – Jemari Winda Nur Fadilah meraba-raba kertas di depannya. Dia membaca soal matematika dalam huruf braille. Gadis 13 tahun itu merabanya berkali-kali agar yakin dengan maksud soal. Setelah yakin, Winda memberikan kode jawaban dengan jari tangan kepada pengawas ruang ujian.
”Setelah itu, kami yang melingkari jawaban sesuai dengan kode siswa,” kata Fatmawati, pengawas SLB Negeri Cerme, kemarin.
Para siswa menjawab dengan isyarat tangan. Sebab, jika bersuara dan menyebut kunci jawaban, hal itu pasti didengar teman se-ruang ujian. Satu jari untuk jawaban A, dua jari jawaban B, tiga jari jawaban C, dan empat jari jawaban D. ”Prosedurnya memang begitu,” kata Kepala SLB Negeri Cerme Zaenal Mustofa.
Kepada Jawa Pos, Winda mengakui bahwa soal matematika cukup sulit. Namun, dia tetap semangat mengerjakannya. Semua soal, 40 butir, tuntas dikerjakannya. ”Lumayan sulit. Lebih sulit daripada bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Matematika menjadi mata pelajaran (mapel) yang diujikan pada hari kedua ujian sekolah (US) SD/MI. Di SLB Negeri Cerme, ada tiga siswa yang ujian dengan huruf braille karena tunanetra. Tiga peserta lain tunarungu.
Sementara itu, ujian sekolah pada hari kedua kemarin berjalan lancar. Naskah soal sudah diantar ke sekolah-sekolah pukul 06.00. Jadi, seluruh siswa di semua lembaga bisa mengerjakan soal tepat waktu, pukul 08.00.
Jumlah peserta yang absen dalam US bertambah menjadi lima orang. Dua tambahan siswa yang absen berasal dari SDN 1 Petiyin dan MI Tarbiyatul Islamiyah. Keduanya sama-sama dropout (DO). (mar/c24/roz)