Klaim Trump vs Memo Comey
Republik Minta FBI Segera Serahkan Bukti
WASHINGTON – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat James Comey dari jabatannya sebagai direktur FBI pekan lalu menjadi bumerang. Kongres mulai mengumpulkan bukti-bukti di balik pemecatan yang mengundang curiga tersebut. Belakangan, berbagai fakta yang menunjukkan ketidakharmonisan Trump dan Comey bermunculan.
Sekitar tiga bulan lalu, tepatnya sehari setelah Michael Flynn mengundurkan diri pada 13 Februari, Comey menuliskan permintaan Trump yang disampaikan secara lisan kepadanya. ”Saya harap Anda bisa melihat dengan cukup jelas bahwa semua ini harus dilepaskan. Biarkan Flynn bebas. Dia adalah orang yang baik.” Demikian bunyi memo Comey yang sekarang ramai dibicarakan publik tersebut.
Kepada CNN, orang dekat Comey menyatakan, pada era kepemimpinan Trump, tokoh 56 tahun itu hampir selalu mendokumentasikan percakapan pentingnya dengan presiden dan para pejabat negara. ”Semua percakapan yang dia anggap esensial akan dia ingat-ingat untuk kemudian dia tuliskan dalam memo. Dulu ( pada era Barack Obama, Red) dia tidak pernah melakukannya karena mereka saling percaya,” katanya.
Kemarin (17/5) Gedung Putih berang. Mereka membantah isi memo Comey tersebut. ”Presiden tidak pernah meminta Comey atau siapa pun untuk menghentikan investigasi. Termasuk investigasi terhadap Jenderal Flynn.”
Namun, bantahan Gedung Putih itu tidak bisa menenangkan para petinggi Partai Republik. Kemarin Republik meminta FBI menyerahkan segala dokumen tentang komunikasi Trump dan Comey kepada Kongres.
”Semua harus sudah diserahkan pada 24 Mei,” terang Jason Chaffetz, chairman Oversight Committee, atau komite yang mengawasi jalannya pemerintahan, di House of Representatives. Nanti pemerintah membentuk tim independen untuk mengkaji do- kumen-dokumen tersebut. Terutama untuk membuktikan benar tidaknya dugaan intervensi Trump dalam penyelidikan tentang Rusia yang sedang Comey tangani.
Kemarin kata impeachment alias pemakzulan pun mulai disebut-sebut. Senator Angus King, politikus independen asal Negara Bagian Maine, menegaskan bahwa Trump pasti sudah dimakzulkan jika mayoritas penghuni House of Representatives adalah politisi Demokrat.
Allan Lichtman, dosen Ilmu Sejarah American University yang meramalkan kemenangan Donald Trump sekaligus penulis buku The Case for Impeachment, menuturkan bahwa kekacauan di Washington bisa menjadi jalan bagi pemerintah untuk memakzulkan presiden. ”Setidaknya itu bisa menjadi celah untuk mewacanakan pemakzulan.” (AFP/Reuters/BBC/ CNN/newsweek/hep/c14/any)
Saya harap Anda bisa melepaskannya (Flynn).” Saran lisan Presiden Trump kepada Comey, yang saat itu masih menjabat direktur FBI, tentang investigasi hubungan khusus Michael Flynn dengan Kremlin. Coba pertimbangkan saran untuk menjebloskan wartawan-wartawan itu ke penjara karena menyebarluaskan informasi yang sifatnya rahasia.” Imbauan lisan Presiden Trump kepada Comey pascaskandal Flynn dan Rusia. Kalimat itu kali pertama dipublikasikan New York Times.