Sepakat Tindak Tegas Perusak Persatuan
SURABAYA – Instruksi Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas pemecah belah persatuan bangsa mendapat tanggapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Jawa Timur. Tanggapan tersebut disampaikan Gubernur Soekarwo seusai rapat tertutup di Markas Kodam V/Brawijaya kemarin.
Rapat itu dihadiri Kapolda Jatim Irjenpol Machfud Arifin, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Wakajati Jatim Rudi Prabowo, Kepala Staf Komando Armada Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI I.N.G. Ariawan, serta pejabat di lingkungan Provinsi Jawa Timur.
Ada lima sikap yang disampaikan Soekarwo. Yakni, tidak ragu-ragu menindak segala bentuk upaya yang bertujuan memecah belah persatuan. Lalu, menindak tegas orang atau kelompok yang berusaha melakukan tindak kejahatan.
Pernyataan berikutnya, mendorong semua elemen untuk melawan tindakan memecah belah persatuan. Kemudian, memperkuat persatuan dan kesatuan serta mengajak masyarakat bekerja sama mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Soekarwo menyatakan, langkah konkret yang akan dilakukan forkopimda adalah hadir di tengah masyarakat. Dia juga menyampaikan, berdasar laporan TNI maupun kepolisian, Jatim termasuk kawasan yang stabil. Tindakan memecah belah persatuan akan mengganggu stabilitas keamanan itu. Dampak yang bisa ditimbulkan, aktivitas masyarakat terganggu. Roda perekonomian bisa berhenti. ”TNI dan kepolisian sepakat mengambil langkah tegas terhadap pelaku tersebut,” kata Soekarwo.
Kapolda Jatim Machfud Arifin juga menegaskan tidak akan raguragu menangkap pemecah belah persatuan. Dia sudah menginstruksi jajarannya, baik di tingkat polres maupun polsek. Intinya, bibit perpecahan di daerah harus segera disikapi. Apabila diperlukan, pelaku segera ditangkap agar Jatim tetap kondusif. ”Kami tidak pernah ragu mengambil tindakan tersebut,” ungkapnya.
Tidak semua daerah di Jawa Timur dalam situasi sama. Ada yang butuh perhatian khusus karena rawan perpecahan. Machfud mengaku sudah memiliki data itu. Tim binaannya pun sudah terjun ke lapangan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi. (riq/c23/oni)