Jawa Pos

Tindak Tegas Pelanggar Aturan Lalin

-

OPERASI juga dilakukan jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka melaksanak­an Operasi Patuh Semeru sejak Selasa lalu (9/5). Selama seminggu bergerak, terdapat peningkata­n penindakan di beberapa sektor.

Operasi Patuh Semeru lebih mengedepan­kan tindakan represif. Setiap pengendara yang melanggar aturan akan ditindak. Asumsinya, pengendara itu sudah mendapat peringatan saat Operasi Simpatik yang dihelat sebelum Patuh Semeru. ”Kalau mereka masih tidak mengindahk­an, saatnya kami lebih tegas lagi,” ujar Kasatlanta­s Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Didik Sugiarto. Terdapat peningkata­n angka penindakan oleh polisi selama operasi berlangsun­g. Contohnya, penindakan pengendara yang tidak memakai helm. Pada 2016, polisi hanya menindak 120 pengendara. Tahun ini angkanya menjadi 246 penindakan. ”Itu baru pengendara motor saja lho ya, mobilnya masih ada lagi,” terang perwira dengan tiga balok di pundak tersebut.

Didik sangat menyayangk­an alasan-alasan yang diberikan para pengendara ketika ditindak. Mereka seolah-olah tidak mementingk­an keselamata­n di jalan raya. Kebanyakan malah terkesan menyepelek­an. ”Maka, kami harus lebih tegas lagi. Ini untuk kebaikan mereka sendiri,” jelasnya.

Hasil penindakan tersebut berbanding terbalik dengan angka kecelakaan lalu lintas. Jika tahun lalu terjadi dua kecelakaan selama operasi berlangsun­g, tahun ini hanya ada satu kejadian. ”Itu pun korbannya cuma luka ringan,” terang Didik. Operasi tersebut berlangsun­g hingga 22 Mei. Selama masih berjalan, Didik menargetka­n untuk melakukan penilangan sebanyak-banyaknya. ”Penindakan ini adalah salah satu bentuk perhatian kami kepada masyarakat agar mereka mematuhi aturan di jalan raya,” ucapnya.

Selama berlangsun­gnya pperasi Patuh Semeru, Polrestabe­s Surabaya menindak pengendara yang melanggar aturan. Kemarin, polisi beroperasi di perempatan traffic light Jalan Panjang Jiwo.

Operasi diadakan pukul 15.00. Jam tersebut dipilih karena banyak sekali pengendara yang hendak pulang kerja. Karena terburubur­u, mereka biasanya lalai dan melanggar aturan berkendara. “Nah, itu yang bikin bahaya, bukan cuma diri sendiri tapi juga orang lain,” ujar Kasubnit II Turjawali Iptu Sugeng yang memimpin operasi tersebut.

Total ada 16 personel yang dikerahkan pada sore itu. Mereka dibagi menjadi beberapa tim kecil. Masing-masing berjaga di setiap penjuru arah yang ada di perempatan Panjang Jiwo tersebut. Pelanggara­n hari itu dihiasi dengan banyaknya pengendara yang tidak berhenti di stop line. Atau berada tepat di garis zebra cross. ‘’ Biasanya alasan mereka cuma tidak tahu kalau harus berhenti sebelum garis yang ditentukan, tapi kita tetap harus tegas menindak,” ucap perwira dengan dua balok di pundak tersebut. (bin/c6/oni)

 ?? DRIAN BINTANG/JAWA POS ?? TEGAS: Aiptu Siswanto (kiri) menindak pengendara yang tidak memakai helm.
DRIAN BINTANG/JAWA POS TEGAS: Aiptu Siswanto (kiri) menindak pengendara yang tidak memakai helm.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia