Kasek Wadul ke Dispendik Jatim
Minta Pikirkan Nasib SMA Swasta
GRESIK – Kenaikan pagu SMA negeri memicu protes sekolahsekolah swasta. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta berencana menemui Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Jatim Saiful Rachman. Mereka keberatan karena tren jumlah siswa sekolah swasta terus turun.
Ketua MKKS SMA Swasta Nasihuddin menyatakan berencana menemui Kadispendik Jatim Saiful Rachman. Dia meminta sekolah negeri juga memperhatikan sekolah swasta di sekitarnya. Semua pihak, kata dia, harus saling membantu. ’’Sebelum ada sekolah negeri, sekolah swasta jauh lebih dahulu eksis mencerdaskan anak bangsa,” tegasnya.
Penurunan jumlah siswa swasta hampir terjadi di semua lembaga. Terutama kawasan pinggiran. Misalnya, SMA Daruttawabin Menganti. Pada 2015, jumlah siswa hanya 10 orang. Pada 2016, jumlahnya berkurang menjadi tujuh siswa. Pada ujian nasional (unas) tahun ini, sekolah tersebut hanya melu- luskan sembilan siswa.
SMA Hidatus Salam Dukun juga demikian. Pada 2015, jumlah siswa mencapai 39 anak. Pada 2016, jumlahnya turun menjadi 32 siswa. Bahkan, unas tahun ini hanya diikuti 20 siswa. ’’Trennya memang turun terus. Kami sangat berharap ada solusi,” kata Kepala SMA Hidatus Salam Dukun Afif kemarin (17/5).
Kondisi serupa terjadi di SMA Nusantara Balongpanggang. Kepala SMA Nusantara Balongpanggang Samiun mengaku tidak berani memasang target tinggi. Tahun ini pihaknya hanya memasang target 40 siswa agar bisa dibagi menjadi dua kelas. ’’Jumlah siswa kami terus menurun setiap tahun. Salah satunya disebabkan penambahan pagu sekolah negeri,” ujar Samiun
Kepala Cabang Dispendik Wilayah Gresik Puji Hastuti meminta sekolah swasta tidak panik. Cabang dispendik berkomitmen memikirkan sekolah swasta. Karena itu, dia meminta sekolah negeri tidak terlalu tinggi menaikkan pagu. ’’Saya sudah sampaikan ke teman-teman, kami komitmen untuk memikirkan sekolah swasta,” kata Puji Hastuti. (mar/c6/roz)