Jawa Pos

Kalah Murah, Menang Fitur

Sebelum low cost green car (LCGC) merajalela, mobil-mobil hatchback pernah menjadi primadona. Namun, beragam keunggulan hatchback kini lazim ditemui di city car LCGC. Bagaimana segmen hatchback bertahan?

-

BERDASAR data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan hatchback secara wholesale pada Maret lalu mencapai 3.494 unit. Artinya, terjadi peningkata­n jika dibandingk­an dengan realisasi penjualan Februari yang hanya 2.783 unit.

Dari banyaknya pemain di segmen tersebut, hanya ada dua hatchback yang berkompeti­si secara sengit. Yakni, Toyota Yaris dan Honda Jazz. Pada kuartal pertama, Jazz memimpin dengan angka penjualan 5.229 unit. Yaris menempel karena terjual 3.912 unit.

Khusus April lalu, Yaris berhasil melakukan overtake penjualan Jazz karena 1.477 unit berbanding 966 unit. Podium ketiga pada kuartal pertama diduduki Kia Rio yang terjual 117 unit sepanjang Januari–Maret. Selanjutny­a, juara harapan ditempati Suzuki Swift dengan angka penjualan 92 unit sepanjang Januari–Maret.

Melemahnya penjualan hatchback diprediksi sejak produsen memperbaru­i dimensi city car dan LCGC. Keunggulan pada lapangnya dimensi kabin hatchback yang rata-rata panjang dan lebarnya 4.100 mm x 1.700 mm mulai didekati LCGC.

’’Meski tidak dengan pelebaran eksterior, desain interior dibuat sedemikian rupa supaya terkesan lapang. Terutama dengan lekuk minimalis dasbor dan desain jok,’’ ujar Theo Renanto, salah seorang teknisi senior di bengkel modifikasi J-Auto Jakarta.

Begitu juga untuk urusan mesin. Mobil hatchback dulu bisa percaya diri karena menggendon­g mesin berkubikas­i 1.500 cc. Tenaga mesin maupun konsumsi bahan bakarnya cocok untuk kebutuhan harian maupun perjalanan panjang.

Belakangan, LCGC dan city car membengkak­kan kapasitas mesin menjadi 1.200 cc untuk mengejar performa. Pada saat yang sama, sejumlah hatchback justru menurunkan kubikasi menjadi 1.300 cc plus turbo untuk mengejar efisiensi.

Kondisi tersebut membuat konsumen merasa serbatangg­ung untuk memilih hatchback. ’’Sekarang orang memilih hatchback karena terpikat desain dan fitur. Jadi, improvemen­t pasti ke arah itu,’’ kata Theo.

Meski demikian, hatchback masih dominan dan ramai di luar pasar reguler. Artinya, pada ajang modifikasi atau balap, kelas hatchback menjadi bergengsi. ’’Jadi, kami yakin peminatnya selalu ada,’’ ujarnya.

Prediksi Theo tentang fitur hatchback diamini agen pemegang merek. ’’Segmentasi pasar hatchback menjadi sangat khusus. Sasarannya pasti anak muda. Desain dan fitur menjadi menu utama,’’ terang Presdir Kia Mobil Indonesia Iki Wibowo. Fitur yang ditawarkan Kia adalah sunroof pada KIA Rio.

Catatan penjualan hatchback pada April juga membuktika­n kekuatan desain dan fitur sebagai barang jualan hatchback. Misalnya, MINI Cooper yang menuai hasil positif selama Januari–Maret 2017 dengan penjualan 104 unit. Hal yang sama dialami pabrikan asal Jerman, Volkswagen, yang mencatatka­n penjualan 92 unit untuk VW Polo. (agf/c22/noe)

 ?? M. ALI/JAWA POS ?? AMUNISI BARU: Kehadiran Yaris Haykers menjadi kunci Toyota meng-overtake penjualan Honda Jazz pada April lalu.
M. ALI/JAWA POS AMUNISI BARU: Kehadiran Yaris Haykers menjadi kunci Toyota meng-overtake penjualan Honda Jazz pada April lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia