Ujian dengan Tangan Kiri Tertancap Infus
BANYUWANGI – Ujian sekolah (US) utama bagi siswa kelas VI SD/sederajat memang telah berakhir pada Rabu (17/5). Meski demikian, para siswa tidak bisa langsung leha-leha. Mereka masih harus mengikuti US lanjutan yang digeber mulai Kamis hingga Sabtu (18–20/5).
Meski pemerintah telah menetapkan jadwal ujian susulan bagi siswa yang berhalangan hadir saat US berlangsung, beberapa siswa memilih tetap mengikuti ujian akhir pada kesempatan pertama itu. Salah satunya, Nazwa Aprilinda, siswi SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi.
Nazwa tengah sakit dan dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah. Namun, dia enggan mengikuti ujian susulan dan memilih mengikuti US kemarin.
Karena tengah opname, Nazwa pun menjalani US di rumah sakit di Jalan Raya Jember Nomor 25, Banyuwangi, tersebut. Dia menjalani ujian dengan didampingi seorang pengawas plus seorang guru.
Kemarin Nazwa mengerjakan soal mata pelajaran (mapel) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan pendidikan agama dengan kondisi tangan kiri masih tertancap infus. Meski tengah sakit, dia mendapat alokasi waktu pengerjaan soal layaknya temantemannya yang menjalani US di sekolah.
Siswa kelas VI SD dan MI se-Banyuwangi mulai menghadapi ujian akhir pada Senin (15/5). Siswa yang terdaftar sebagai peserta UN SD dan MI tahun ini mencapai 25 ribu anak.
Kepala Bidang (Kabid) SD Dispendik Hamami menyatakan, US utama digelar selama tiga hari, yaitu mulai Senin hingga Rabu. Saat US utama, setiap hari siswa menghadapi ujian satu mapel. Yakni, bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam (IPA).
”Meski bertajuk ujian sekolah, soal tiga mapel itu merupakan gabungan materi yang disusun tim pusat dan Provinsi Jatim. Perinciannya, 25 persen di- cover pusat, sedangkan 75 persen disusun provinsi,” ujarnya.
Hamami menambahkan, setelah US utama berlangsung selama tiga hari, para siswa SD dan MI bakal menjalani ujian mapel yang lain mulai Kamis (18/5). ”Soalnya disusun tim tingkat daerah,” ujarnya. (sgt/aif/c24/diq)