JK Ingin Asian Games seperti Olimpiade
LONDON – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengawali kunjungan kerjanya ke Inggris dengan mendatangi Queen Elizabeth Olympic Park Rabu (17/5). JK mempelajari kehebatan London saat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade 2012. Pelajaran dari London itu akan diterapkan saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games tahun depan.
”Dari segi atlet yang berlomba, Olimpiade dan Asian Games itu mirip. Sekitar 10 ribu,” kata JK di Olympic Stadium.
JK beserta rombongan mendapatkan pemaparan bagaimana membuat kompleks olahraga terintegrasi dari David Goldstone, chief executive London Legacy Development Corporation. ”Queen Elizabeth Olympic Park dibangun dengan perencanaan jangka panjang. Hingga 2031,” jelasnya.
Queen Elizabeth Olympic Park dibangun di atas tanah seluas 202 hektare. Mirip dengan kompleks Gelora Bung Karno, ada beragam fasilitas olahraga. Jarak antara satu venue dan venue yang lain berdekatan. Hal tersebut tentu tidak menyulitkan mobilitas atlet yang akan bertanding.
Di sekeliling kompleks tersebut juga dibangun kawasan hunian. Dahulu digunakan sebagai athlete village. Setelah Olimpiade, hunian tersebut dijual kepada publik. Lebih dari 40 ribu warga tinggal di sana.
Keberadaan Queen Elizabeth Olympic Park mampu mendongkrak perkembangan kawasan timur London. Sebagaimana diketahui, kawasan timur London lebih terbelakang bila dibandingkan dengan barat. Kini di kanan kiri Olympic Park muncul pusat bisnis. Mal bertebaran di mana-mana. Setelah Olimpiade berakhir, Queen Elizabeth Olympic Park tidak didiamkan begitu saja. Untuk merawatnya, pengelola mengeluarkan anggaran 68 juta pound sterling (sekitar Rp 1,16 triliun). Tak heran, kawasan tersebut tetap hidup. (git/c10/ang)