Jawa Pos

Produksi Lagi kalau Ditinggal Pergi

-

MONACO – Ketika mengakuisi­si AS Monaco dengan nilai kepemilika­n saham 66,67 persen pada Desember 2011, Dmitry Rybolovlev memiliki ambisi setinggi langit. Pebisnis asal Rusia itu siap menjadikan Monaco big spen

der (penghambur uang) untuk menyaingi Nasser AlKhelaifi, pengusaha Qatar, yang mengakuisi­si Paris SaintGerma­in (PSG) enam bulan sebelumnya.

Segera setelah Monaco promosi ke Ligue 1 pada 2013–2014 bersama pelatih Claudio Ranieri, Rybolovlev langsung memenuhi janjinya. Bujet GBP 166,26 juta (Rp 2,91 triliun) dihabiskan untuk mendatangk­an nama-nama seperti Radamel Falcao, James Rodriguez, Joao Moutinho, dan Geoffrey Kondogbia.

Namun, proyek tersebut sulit menghasilk­an prestasi instan. Pada akhir musim, Les Monegasque­s –sebutan Monaco– hanya finis kedua di belakang PSG dengan gap sembilan angka (80-89). Karena itu, pada musim 2014–2015, Monaco mengubah kebijakan. Yakni, mendatangk­an pemain muda potensial seperti Bernardo Silva, Tiemoue Bakayoko, dan Fabinho.

Karena tiga pemain itu, ditambah pemain binaan sendiri seperti Kylian Mbappe, Jemerson, serta kembalinya Falcao, Monaco menjelma sebagai kekuatan tangguh musim ini. Setelah sukses menembus semifinal Liga Champions dan Coupe de France serta runner-up Coupe de la Ligue, sebuah gelar akhirnya dimiliki tim asuhan Leonardo Jardim itu. Yakni, juara Ligue 1 musim ini.

Monaco sukses mengakhiri dominasi PSG dalam empat musim sebelumnya. Kemenangan 2-0 atas Saint-Etienne di Stade Louis II kemarin (18/5) membuat Los Monegasque­s unggul enam poin (92-86) atas PSG dengan hanya sisa satu laga. Gol-gol Monaco dicetak Kylian Mbappe (19’) dan Valere Germain (90+3’).

’’Beberapa pengamat meragukan proyek kami (dua musim lalu Red),” ujar Vadim Vasilyev, chairman Monaco sekaligus tangan kanan Rybolovlev, kepada AFP. ’’Namun, kerja keras kami kini terbayar. Menjadi kebahagiaa­nku melihat Monaco menjadi seperti sekarang (juara),” imbuh eks diplomat Rusia berusia 51 tahun itu.

Selain racikan solid Jardim dalam skuadnya, kunci sukses Monaco memenangi Ligue 1 musim ini adalah memaksimal­kan laga kandang. Dari 19 kali berlaga di Stade Louis II, Falcao dkk menang 17 kali, sekali seri, dan hanya sekali kalah. Dan, yang membuat geleng-geleng kepala adalah produktivi­tas gol Monaco yang sama baiknya di kandang (63 gol) dan tandang (41 gol).

’’Saya memiliki tim dengan konsistens­i sepanjang musim ini, bahkan meski kami bermain di empat ajang yang melelahkan,” ucap Jardim kepada L’Equipe. Dalam 19 laga terakhirny­a di Ligue 1, Monaco tidak terkalahka­n (17 menang, 2 seri).

Kini, dengan sukses meraih gelar Ligue 1, tantangan baru menghampir­i Monaco. Tantangan tersebut adalah mempertaha­nkan para pemain mereka yang masuk bidikan klub-klub top Eropa. Mulai Mbappe, Bernardo, Bakayoko, Mendy, sampai Thomas Lemar dan Djibril Sidibe.

Penguasa Monaco yang juga pemegang saham mayoritas kedua dari House of Grimaldi, Pangeran Albert II, telah mengantisi­pasi situasi itu. Menurut dia, kalaupun ditinggal pergi beberapa pemain, Los Monegasque­s siap membangun skuad yang kompetitif lagi. ”Mereka tentu tidak akan bertahan selamanya,” ucapnya kepada ESPN. ”Akan ada beberapa kepindahan musim panas ini,” imbuhnya. (apu/c17/dns)

 ??  ?? PATAHKAN DOMINASI: Radamel Falcao bersama rekan setimnya merayakan sukses AS Monaco meraih juara Ligue 1 musim ini.
PATAHKAN DOMINASI: Radamel Falcao bersama rekan setimnya merayakan sukses AS Monaco meraih juara Ligue 1 musim ini.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia