8,7 Persen Ingin Ideologi Negara Islam
JAKARTA – Menguatnya sentimen gerakan bernuansa keagamaan dalam satu tahun terakhir memantik kekhawatiran mulai lunturnya ideologi Pancasila. .
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa mengungkapkan, survei nasional dengan isu ideologi baru pertama dilakukan. Tujuannya, mengetahui pandangan publik tentang sistem pemerintahan saat ini dan sistem pemerintahan Negara Islam yang beberapa kali disuarakan kelompok tertentu. ’’Hasilnya, mayoritas menghendaki sistem Demokrasi Pancasila,” ujarnya saat paparan hasil survei kemarin (19/5).
Survei LSI menunjukkan, 74 responden menginginkan Demokrasi Pancasila. Sedangkan yang menginginkan Negara Islam sebanyak 8,7 persen. Meski begitu, lanjut Ardian, pemerintah harus mewaspadai suara 8,7 persen itu. ’’Sebab, jika tidak ditangani dengan baik, nanti bisa membesar,’’ ucapnya.
Menurut Ardian, yang harus diutamakan adalah pendekatan kesejahteraan. Sebab, dia menduga, munculnya keinginan segelintir orang untuk mengubah sistem menjadi Negara Islam terpicu dari ketidakpuasan ekonomi.
Yang mengejutkan, keinginan terhadap Negara Islam itu tidak hanya berasal dari responden yang beragama Islam. Sebab, ada 2,9 persen dari umat Kristen Protestan yang menginginkan sistem Negara Islam. ’’Mungkin karena baca sejarah Nabi Muhammad, meski menggunakan sistem pemerintahan Islam tapi umat lain tetap dilindungi,” urainya. (far/c17/owi)