Kebakaran, Stasiun Klender Tutup Seminggu
JAKTIM – Api membubung tinggi di Stasiun Klender, Pulo Gadung, Jakarta Timur, kemarin pagi. Asap tebal menyesakkan langit stasiun. Si jago merah tampak garang dan gagah. Peron barat stasiun dilahapnya dengan bringas. Alhasil, karena insiden kebakaran tersebut, sebelas perjalanan kereta ditunda. Untung, korban jiwa nihil.
Sesaat, kondisi stasiun berubah mencekam. Petugas segera mengevakuasi beberapa penumpang di peron stasiun. Untung, penumpang tidak begitu banyak. Selain itu, ketika api berkobar, tidak ada kereta rel listrik (KRL) yang berhenti di stasiun.
Massa tercengang dengan aksi si jago merah yang terus mengamuk. Flyover yang tidak jauh dari stasiun menjadi spot bagi warga yang melihat kobaran api. Lalu lintas dari Pasar Jatinegara menuju Cipinang dan sebaliknya sempat padat. Polisi menghalau pengendara yang berhenti.
Sebelum tim pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Jakarta Timur tiba, sebagian pekerja stasiun berusaha memadamkan api dengan menyiram air. Petugas mengambil air dari toilet peron timur dengan menggunakan bak.
Tidak lama kemudian, petugas pemadam tiba. Lonceng mobil pemadam mengiung dengan keras. Total, ada sembilan unit mobil pemadam yang dikerahkan.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Mulyanto menyatakan, api kali pertama terlihat sekitar pukul 07.30. Api muncul di ruang gudang alat pembersihan stasiun. ’’Dari gudang alat-alat cleaning service,’’ tuturnya singkat, lantas menunjuk lokasi yang dimaksud.
Dengan sigap, pemadam menyemprotkan air di banyak titik. Petugas menggunakan air dari Kali Cipinang. Api dipadamkan pukul 08.37.
Api meludeskan gudang, toliet kantor, ruang kepala stasiun, ruang pelayanan kereta, loket stasiun, ruang tunggu stasiun, ruang keamanan stasiun, serta ruang server Stasiun Klender. Berdasar analisis sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik.
’’Tidak ada korban jiwa. Tapi, ada seorang petugas keamanan –Riki, 20– yang mengalami luka robek di tangan kanan. Dia langsung ditangani tim medis di Puskesmas Cakung,’’ tuturnya.
Sementara itu, Vice President Communication PT KCJ Eva Chairunisa menjelaskan, pengoperasian KRL lintas Bekasi–Jakarta Kota dan sebaliknya serta Manggarai–Bekasi kembali normal pukul 08.55. Meski begitu, lanjut dia, pihaknya menutup stasiun hingga seminggu karena memperbaiki fasilitas yang rusak.
’’Kalau dalam seminggu ternyata lebih cepat dari perkiraan, kami buka langsung. Misalnya, ternyata waktu perbaikan hanya butuh lima hari, ya kami langsung buka,’’ ujarnya saat dimintai konfirmasi.
Lalu, bila penumpang ingin menggunakan KRL menuju Bekasi dan ingin turun di Klender, ada dua alternatif stasiun. Dua stasiun tersebut dekat dengan Klender. Yaitu, Stasiun Jatinegara dan Buaran. (sam/c22/diq)