Torjaegerkanone sampai Akhir
SEJAK didatangkan Borussia Dortmund dari Saint-Etienne pada musim panas 2013, Pierre-Emerick Aubameyang seolah-olah menjadi rival bagi Robert Lewandowski. Kolaborasi keduanya di Dortmund pada musim itu (2013–2014) sekadar basa-basi sebelum Lewy –sapaan akrab Lewandowski– pergi ke Bayern Muenchen pada musim berikutnya. Sejak itulah Auba dan Lewy menunjukkan bahwa mereka adalah mesin gol bagi klub masing-masing. Koleksi gol mereka di Bundesliga pun tidak terpaut jauh. Pada musim 2014–2015, Lewy mencetak 17 gol, sedangkan Auba mengoleksi 16 gol. Tapi, keduanya tidak beruntung karena bomber Eintracht Frankfurt Alexander Meier menjaringkan lebih banyak gol (19). Musim lalu (2015–2016) Lewy berhasil merebut predikat Torjaegerkanone sebutan untuk pencetak gol tersubur Bundesliga– setelah melesakkan 30 gol. Unggul lima gol atas Auba di peringkat kedua. Bagi Lewy, itu adalah gelar kedua setelah bersama Dortmund pada 2013–2014 (20 gol). Nah, musim ini persaingan masih tidak beranjak dari kedua pemain. Menjelang laga pemungkas Bundesliga, Lewy hanya unggul satu gol (30-29) atas Auba. Masingmasing berpeluang menambah gol malam nanti karena Bayern bermain kontra Freiburg dan Dortmund menjamu Werder Bremen. Para pemain Bayern maupun Dortmund juga sudah menebar untuk bersaing merebut Torjaegerkanone. ”Fokus kami tinggal membantu Auba mendapatkan gelar itu,” kata Marco Reus, winger Dortmund, di situs resmi Bundesliga. Presiden Bayern Uli Hoeness tak mau kalah menjagokan Lewy. ”Meski Auba mencetak dua gol, Robert (Lewandowski) yang akan menjadi pemenangnya,” ucapnya kepada ( apu/c11/dns)