Jawa Pos

Jangan Berharap Bantuan

-

MALAGA – Hanya satu poin yang dibutuhkan Real Madrid untuk mengunci gelar La Liga musim ini. Poin krusial itu harus mereka perjuangka­n di La Rosaleda saat menghadapi Malaga di jornada terakhir (22/5). Optimisme pun menggelayu­ti Zinedine Zidane dan pasukannya.

Apalagi, sudah ada sinyal ”bantuan” dari kubu Malaga. Sinyal itu disampaika­n Presiden Malaga Abdullah Al Thani akhir April lalu. Lewat akun

Twitter-nya, Al-Thani mengaku lebih senang melihat Real juara ketimbang Barcelona.

Bantuan lainnya datang dari winger Eibar Pedro Leon. Eibar menjadi lawan terakhir Barcelona di Camp Nou Senin mendatang. Leon yang pernah membela Real pada 2010 hingga 2013 akan berusaha membendung Barca, sebutan Barcelona.

”Kami akan berusaha membuat kejutan di Camp Nou,” kata Leon kepada ESPN. ”Barca memang lebih favorit, apalagi jika bermain di Camp Nou. Tapi, kami pernah memaksa Real imbang di Bernabeu. Kami ingin mencari hasil positif Minggu (Senin WIB, Red) nanti,” imbuh pemain 30 tahun itu.

”Saya tetap fans Real. Saya masih menjalin hubungan baik dengan sejumlah pemain Real. Saya akan melakukan tugas saya untuk membantu Eibar menang dan finis di peringkat kedelapan,” tandasnya.

Sinyal ”bantuan” tersebut jelas melegakan Sergio Ramos dkk. Tapi, Los Blancos –julukan Real Madrid– tetap harus berjuang dengan kekuatan sendiri. Apalagi, sejumlah eks Barca yang menghuni skuad Malaga juga ingin ”membantu” mantan klubnya. Salah satunya Sandro Ramirez. Sandro yang pernah mengenyam pendidikan di La Masia mengaku ingin membalas budi untuk klub yang membesarka­nnya.

”Saya berutang kepada Barca. Jadi, saya berharap (mencetak gol ke gawang Real, Red) bisa terjadi. Itulah mimpi saya menuju laga Malaga lawan Real,” ungkap penyerang 21 tahun tersebut. Sandro pun ingin ”menebus dosa”. Pasalnya, saat Malaga melawan Barca 8 April lalu, dia ikut menyumbang satu

gol kemenangan. ”Saya selalu menjadi fans Barca. Begitu juga ayahku,” ujarnya.

Kubu Malaga sendiri sadar betul La Rosaleda bakal menjadi pusat perhatian. Karena itu, Michel selaku entrenador Malaga tetap akan

fight di laga terakhirny­a. ”Kami tak akan merasa salah atas apa yang terjadi kemudian. Tugas kami ialah mempertaha­nkan kebanggaan atas jersey yang kami pakai saat ini,” tuturnya.

Michel sempat dicurigai bakal melepas laga terakhirny­a. Itu bisa dimaklumi lantaran Michel pernah menjadi idola publik Santiago Bernabeu. Dia pernah membela Los Blancos pada 1982 hingga 1996. Selama 14 musim bersama Real, pria 54 tahun itu mempersemb­ahkan 16 trofi di berbagai ajang. ”Kami akan bermain untuk tiga poin. Sudah terlalu banyak poin yang kami buang musim ini,” ucap Michel.

Entrenador Barca Luis Enrique juga berharap Malaga tampil serius. ”Saya tak sepakat dengan tudingan Malaga akan mengalah. Mereka semua pesepak bola profesiona­l yang bertanding untuk menang,” tegas Enrique. (dra/c9/bas)

 ??  ?? ANGEL DIAZ/EPA BUTUH SATU POIN: Selebrasi kapten Real Madrid Sergio Ramos (kiri) setelah menjebol gawang Malaga di Santiago Bernabeu pada 21 Januari lalu.
ANGEL DIAZ/EPA BUTUH SATU POIN: Selebrasi kapten Real Madrid Sergio Ramos (kiri) setelah menjebol gawang Malaga di Santiago Bernabeu pada 21 Januari lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia