Kejar Target Parkir
SURABAYA – Capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir terus meningkat. Meski begitu, belum ada yang mampu memenuhi target. Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya optimistis tahun ini target Rp 25 miliar bisa tercapai.
Berdasar data tiga tahun terakhir, perolehan PAD dari sektor parkir cukup bagus. Pada 2014, perolehan mencapai Rp 13 miliar. Tahun berikutnya pendapatan dari parkir meningkat menjadi Rp 18 miliar. Ada kenaikan Rp 5 miliar
Sempat dijadwalkan datang pada Kamis malam (18/5), rombongan Kementan baru tiba di PIOS kemarin sekitar pukul 10.00. Amran langsung meninjau sejumlah pasokan bawang putih di pasar itu. Total, ada 71 ton bawang yang dibagikan kepada masyarakat.
Secara simbolis, Amran menulis kan harga standar bawang sebesar Rp 23.000. Harga tersebut diberlakukan mulai kemarin. Dia juga memastikan bahwa harga itu berlaku hingga Idul Fitri. ”Bila perlu, seterusnya juga,” lanjutnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu menyebutkan, kemarin merupakan hari terakhir pengusaha bawang putih bisa memainkan harga. ”Kalau ada yang masih menjual di atas harga standar ini, saya pastikan ini hari terakhir mereka berjualan bawang di Indonesia,” tegas dia.
Selain melakukan operasi harga, Mentan hadir dalam rangka menyosialisasikan regulasi baru. Bagi para importer bawang putih, Kementan mewajibkan mereka untuk ikut menanam 5 persen dari lahan bawang nasional. Indonesia memiliki setidaknya 50 ribu hektare lahan untuk penanaman bawang. ”Seharusnya kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dari sana,” tutur Mentan. Karena itu, dia menargetkan, dalam tiga tahun ke depan Indonesia bisa swasembada bawang.
Ketua Umum APP Jatim Sumanto Margosuwito menjelaskan, melonjaknya harga bawang putih disebabkan penurunan produksi bawang di Tiongkok hingga 40 persen pada 2016. Sebab, 95 persen pasokan bawang putih impor Indonesia didatangkan dari Negeri Panda itu. Padahal, panen bawang putih di Tiongkok hanya sekali dalam setahun. Sisanya dipenuhi dari produksi India dan sekitarnya.
Sebagai salah satu pelaku usaha, Sumanto mendukung penuh upaya pemerintah untuk mencapai swasembada bawang putih. Menurut dia, hal itu sangat mungkin. Dia menyebutkan, ada banyak titik di Jatim yang bisa menjadi lahan aktif untuk produksi bawang. Antara lain kawasan Batu, Bromo, dan Bondowoso. ”Sekarang sudah mulai ditanami,” ungkapnya.
Dukungan juga disampaikan Ketua Umum APBP Pieko Njotosetiadi. Menurut dia, jika dibandingkan dengan Tiongkok, kondisi tanah Indonesia lebih cocok untuk ditanami bawang putih. ”Masalahnya hanya pada iklim,” ujarnya.
Operasi pasar kemarin diramaikan puluhan warga sekitar Surabaya. Salah seorang di antaranya adalah Sunanti Samsudi, warga Dukuh Pakis. Dalam forum dialog, Sunanti menyampaikan langsung keluhan warga di sekitar tempat tinggalnya kepada Mentan dan Forkopimda Jawa Timur. ”Meskipun sudah diadakan operasi pasar, nggak tahu kenapa stoknya habis terus. Mohon diawasi,” ungkap ibu yang biasa berbelanja di Lapangan Kodam V/ Brawijaya tersebut. (deb/c11/dos)