Jawa Pos

Sita 116 Ribu Ton Garam Asal Australia

Importer Olah Garam Industri untuk Rumah Tangga

-

GRESIK – Polda Jawa Timur mengungkap dugaan praktik kartel yang dilakukan importer garam. Kemarin (19/5) polisi menggerebe­k gudang milik PT Garindo Sejahtera Abadi (GSA) di Jalan Mayjend Sungkono, Desa Segoromadu, Kecamatan Kebomas.

”Barang bukti yang kami amankan 116 ribu ton garam dari Australia,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin. Selain Machfud, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, Kasdam V/Brawijaya Brigjen Agus Suhardi, dan Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito ikut dalam penggerebe­kan di gudang milik PT GSA.

Machfud menambahka­n, dari hasil penyelidik­an, garam impor tersebut semestinya dipasarkan untuk industri. ” Tetapi diolah sendiri, lalu dipasarkan untuk garam rumah tangga,” tuturnya. Manajemen ditengarai melakukan kartel garam sehingga mengancam industri garam lokal.

Sumber di kepolisian menyebutka­n, manajemen perusahaan itu mendapat izin impor garam sekitar setahun lalu. Garam impor asal Australia seharusnya didistribu­sikan untuk kepentinga­n industri. Hal tersebut merujuk pada dokumen impornya. ”Tapi, perusahaan tujuan distribusi garam ditengarai abal-abal,”kata sumber itu.

Garam jatah industri tersebut kemudian diolah dan dikemas dalam kantong plastik ukuran 1/4 kilogram untuk kebutuhan rumah tangga. Dari 116 ribu ton garam impor, 83 ribu ton di antaranya sudah dikemas ulang dan siap dilempar ke pasaran. ”Di sinilah kartel yang diduga dilakukan manajemen. Mereka bisa memainkan harga,” ucapnya.

Praktik tersebut tentu membuat manajemen mereguk untung. ”Karena harga garam rumah tangga lebih mahal daripada harga garam industri,” lanjut sumber itu.

Amran mengapresi­asi hasil ungkap Polda Jatim tersebut. Penggerebe­kan itu semakin menambah panjang daftar komoditas yang ditengarai disalahgun­akan pengusaha untuk mengeruk keuntungan berlipat. Di sisi lain, masyarakat semakin tercekik karena harga yang meroket. ”Cabai dikartel, tersangkan­ya empat orang. Bawang juga dikartel dengan tersangka tiga orang. Sekarang ini garam dikartel,” paparnya.

Amran meminta Pemprov Jatim segera mencabut izin impor PT GSA. Pemerintah telah menegaskan, apabila ditemukan industri dan pengusaha yang me- nimbun dan menyalahgu­nakan izin, izin usahanya harus dicabut. ”Saya minta Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencabut izin operasiona­l pabrik ini,” tegasnya.

Sementara itu, Saifullah Yusuf menyatakan kesiapanny­a untuk menindakla­njuti temuan tersebut. ”Kami siap mencabut izin impor PT Garindo,” tegas Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf.

Pemprov mengapresi­asi tugas aparat penegak hukum yang membongkar jaringan mafia pangan, termasuk garam. Sebab, praktik curang dari jaringan tersebut bisa mengganggu kestabilan harga. ”Semoga harga sembako menjelang dan selama Ramadan bisa normal.” (yad/c15/fal)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia