Jawa Pos

Kakek dan Nenek Senam Bersama

-

SIDOARJO – Ratusan warga usia lanjut bersama para pegawai RSUD mengadakan senam pencegahan osteoporos­is di RSUD Sidoarjo kemarin (19/5). Mereka bergembira melakukan serangkaia­n gerakan ringan dan sederhana itu. Sebenarnya, tidak semua peserta berusia lanjut. Ada yang masih berusia 40-an, bahkan lebih muda. Mereka semua berbaur dengan akrab.

Senam berdurasi 30 menit tersebut memang sengaja diciptakan bagi orangorang yang berusia di atas 40 tahun hingga kategori lansia. Tujuannya, mencegah pengeropos­an tulang (osteoporos­is).

Dirut RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP menyatakan, kegiatan senam bersama itu sengaja diselengga­rakan untuk menyambut Hari Lansia Nasional yang jatuh pada 29 Mei. Seluruh pegawai RSUD dilibatkan untuk ikut senam. Acara berlanjut dengan seminar tentang osteoporos­is dengan pemateri dr Umi Syayyiroti­n A SpKFR dan Winar Hartini SST Ft.

’’Salah satu yang kami tekankan adalah mencegah osteoporos­is saat usia lanjut,’’ kata Atok

Dalam paparannya, Winar menjelaska­n, senam pencegahan osteoporos­is menekankan pada weight bearing atau bertumpu pada berat badan, pembebanan, dan aerobik. Meskipun gerakannya sederhana, tiga prinsip tersebut sudah terangkum. ’’Idealnya dilakukan tiga kali seminggu,’’ katanya.

Senam pencegahan osteoporos­is, lanjut dia, bisa dilakukan semua lapisan umur. Khususnya yang sudah memiliki potensi osteoporos­is atau setelah melewati puncak masa tulang. Yakni, lebih dari 40 tahun.

Menurut Winar, banyak manfaat dari senam osteoporos­is. Di antaranya, melatih kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan gerak, serta keseimbang­an gerak dan daya tahan tubuh. Bahkan, membuat kesegaran jasmani.

Sebab, selama melakukan senam, 20 persen darah di otak melalui proses endorfin dan meningkatk­an hormon norepinefr­in. Hormon itu membang kitkan rasa gembira, menghilang­kan rasa sakit, dan adiksi. ’’Bisa juga mengurangi depresi,’’ ungkapnya.

Gejala osteoporos­is, jelas Winar, memang tidak terdeteksi. Seseorang kadang baru mengetahui dirinya terkena osteoporos­is ketika sudah mengalami patah tulang. Ratarata yang terkena osteoporos­is adalah perempuan. Berdasar penelitian, satu di antara empat perempuan di atas 50 tahun terkena osteoporos­is.

’’Karena itu, pencegahan menjadi prioritas,’’ ungkapnya. Salah satunya, mencukupi kebutuhan kalsium. Kandungann­ya bisa didapat dengan banyak makan sayuran hijau, jeruk, susu, keju, dan yoghurt. ’’Juga aktivitas fisik,’’ katanya. (ayu/c22/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia