Jawa Pos

Menjelang Puasa, Harga Daging Naik

Anggota Dewan Pantau ke Pasar Larangan

-

SIDOARJO – Bulan puasa segera tiba. Harga bahan-bahan pokok di sejumlah pasar tradisiona­l mulai merangkak naik. Berdasar hasil inspeksi anggota Komisi B DPRD Sidoarjo serta dinas perindustr­ian dan perdaganga­n (disperinda­g) kemarin (19/5), harga beras dan ayam potong mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Pemantauan harga bahan pokok itu dimulai pukul 09.00. Tepatnya di Pasar Larangan

Setiba di pasar, rombongan yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto tersebut melakukan penyisiran. Sasaran pertama adalah penjual sayur serta bumbu dapur. Satu per satu pedagang ditanyai para wakil rakyat.

Salah satu kios yang disambangi adalah milik Kusnawiyah. Perempuan asli Sidoarjo itu menjual bumbu dapur dan sayur. ’’Harga cabai rawit, bawang merah, bawang putih, serta sayur, berapa kenaikanny­a?’’ kata Bambang.

Kusnawiyah menjawab bahwa harga bumbu dapur serta sayur relatif stabil, bahkan cenderung turun. Misalnya, bawang merah yang kini dibanderol Rp 25 ribu per kg. Semula, harganya mencapai Rp 40 ribu per kg. Sementara itu, harga bawang putih turun dari Rp 60 ribu menjadi Rp 45 ribu dan cabai merah Rp 45 ribu. Untuk sayuran, harganya stabil. Di antaranya, wortel Rp 12 ribu per kg dan tomat Rp 8 ribu.

Perempuan 43 tahun tersebut menjelaska­n, harga bahan pangan berubah setiap hari. Bukan tidak mungkin besok harganya naik. ”Menjelang puasa, harga-harga tidak stabil. Bisa berubah setiap waktu,” ucapnya.

Dari kios Kusnawiyah, rombongan bergeser ke penjual ayam dan daging sapi. Nurhayati, salah seorang penjual ayam, menuturkan bahwa harga daganganny­a terus naik. Lima hari yang lalu, harga ayam mencapai Rp 27 ribu per kg. Kini, harganya naik menjadi Rp 30 ribu per kg. Untuk ayam broiler, harganya sama, yaitu Rp 30 ribu per kg. ”Harga terus naik. Kemungkina­n sampai puasa,” ujarnya.

Berbeda halnya dengan daging sapi. Rahmad, salah seorang penjual, menyebutka­n bahwa kenaikan harga daging sapi tidak besar. Seminggu yang lalu, harganya Rp 90 ribu per kg. Kini, harganya naik Rp 10 ribu menjadi Rp 100 ribu per kg.

Pemantauan dilanjutka­n ke penjual beras. Ternyata, harga bahan pangan juga naik. Awalnya, beras dengan kualitas yang paling rendah dijual Rp 7500 per kg. Kini, harganya menjadi Rp 8.100 per kg. Sementara itu, harga beras medium naik dari Rp 8.600 per kg menjadi Rp 9.100 per kg. ”Harga beras memang selalu naik menjelang puasa,” tutur Eddi, salah seorang pedagang.

Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pujianto mengakui, harga bahan pangan naik menjelang Ramadan. Namun, kenaikan tahun ini tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab, ketersedia­an stok barang di pasar masih mencukupi. Barang kebutuhan pokok relatif melimpah. Alhasil, harganya tidak meningkat tajam.

Untuk mengetahui harga barang setiap hari, politikus Gerindra tersebut meminta kepala UPT melaporkan harga bahan pokok ke dewan setiap hari. ”Saya minta kepala UPT pasar update terus,” katanya.

Kepala Bidang Perdaganga­n Disperinda­g Dana Riawati menyebutka­n, pihaknya akan menggelar sejumlah kegiatan untuk menormalka­n harga. Pertama, menggelar pasar rakyat sembako murah. Acara yang diadakan di GOR Delta Sidoarjo itu bakal menyediaka­n sembako murah. Saat ini, setiap daerah memiliki satgas yang bertugas memantau harga bahan pangan. Ketika ada lonjakan harga, satgas tersebut akan turun. ”Setiap ada penimbunan, bakal disidak. Sanksi hukumnya berat,” ucapnya. (aph/c18/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia