Jawa Pos

PKL Bantu Tanam Bibit

Aksi Jilid Dua di Gading Fajar

-

SIDOARJO – Program revitalisa­si kawasan Gading Fajar kembali diadakan hari ini. Kegiatan penghijaua­n itu lebih ramai daripada pekan lalu. Pesertanya bukan hanya satpol PP, dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK), TNI, Polri, serta warga. Pedagang kaki lima (PKL) yang sehari-hari berjualan di Gading Fajar juga turut berpartisi­pasi.

Kepala DLHK M. Bahrul Amig menjelaska­n, kegiatan tahap kedua tersebut dimulai pukul 06.00. Sama seperti sebelumnya, lebih dari 1.000 peserta terjun ke lokasi. Peserta bahumembah­u menghijauk­an kembali taman median jalan dan fasilitas umum (fasum) di area Gading Fajar.

Menurut Amig, saat aksi tanam masal minggu lalu, baru separo lahan yang ditanami. ’’Besok (hari ini, Red) kami tanami sisa lahan yang lain,’’ kata Amig kemarin (19/5).

Dalam kegiatan kali ini, DLHK Sidoarjo kembali menyediaka­n ribuan bibit tanaman perdu. Misalnya, patah tulang dan beluntas. Selain itu, sejumlah titik lahan di dekat trotoar petugas ditanami bibit pohon. ’’Kami hijaukan lagi Gading Fajar,’’ kata mantan Camat Krembung tersebut.

Amig menyatakan, sudah seharusnya wilayah Gading Fajar dipercanti­k. PKL tidak boleh seenaknya mendirikan lapak. Perilaku tidak tertib semacam itu justru membuat kota menjadi kumuh.

Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP Sidoarjo Widiyantor­o Basuki menuturkan, aksi hari ini berbeda dari sebelumnya. Ada tambahan peserta. Mereka adalah PKL yang sehari-hari berjualan di wilayah Gading Fajar. Jumlahnya sekitar 60 orang.

Menurut pria yang akrab disapa Wiwit tersebut, sebelumnya Satpol PP Sidoarjo mengadakan pertemuan dengan orang yang benar-benar pedagang di Gading Fajar. Mereka diajak untuk membantu pemkab mengembali­kan fungsi fasilitas umum (fasum) yang rusak. Misalnya, taman, trotoar, serta saluran air. ’’Pedagang mau membantu kami,’’ ujarnya.

Pria asal Jakarta itu menegaskan, program revitalisa­si Gading Fajar sama sekali bukan untuk menyingkir­kan pedagang. Namun, menata ulang mereka. Prinsipnya, lapak tidak boleh lagi berdiri di atas fasum dan fasos. ’’Nanti pemkab memberikan lahan kepada pedagang,’’ tuturnya.

Dalam aksi hari ini, petugas menjaga kawasan Gading Fajar mulai pagi hingga malam. Tujuannya, tumbuhan yang sudah ditanam tidak dirusak lagi oleh pedagang. ’’Langsung kami jaga setelah aksi selesai,’’ tegas Wiwit. (aph/c22/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia