Benamkan Bebek, Sikat Sport
Akselerasi Maksimum Skutik Premium
Kedatangan motor skuter matik mengubah peta industri kendaraan roda dua di Indonesia. Setelah menggeser model cub alias bebek, skutik kini mulai menyikut segmense motor sport dengan skutik bongsor bermesin besar.
luar ekspektasi, duet skutik bongsor besutan Yamaha, NMAX dan Aerox 155, mendapat sambutan antusias dari
Di tengah pasar yang sedang lesu pada kuartal pertama tahun ini, duet NMAX dan Aerox 155 buat Yamaha bisa jadi penyeimbang. Dua model itu banjir pesanan, bahkan konsumen sampai dipaksa menunggu inden hingga dua bulan.
Berdasar data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), selama empat bulan pertama tahun ini, NMAX terjual 68.371 unit. Sementara itu, Aerox 155 VVA terkirim 36.635 unit sejak resmi diluncurkan tiga bulan silam.
Total penjualan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) selama Januari–April 2017 mencapai 387.576 unit. Dari jumlah tersebut, NMAX berkontribusi 17,6 persen, sedangkan Aerox 155 VVA menyumbang 9,45 persen.
Kontribusi besar duet NMAX dan Aerox 155 VVA membuat Yamaha bisa menutupi penjualan segmen sport yang melandai. Melihat peluang yang besar di segmen skutik bongsor, Yamaha makin percaya diri tancap gas dengan menghadirkan X-MAX bermesin 250 cc.
Sambutannya pun hangat. Sejak dibukanya inden online X-MAX 250 pada 24 Mei lalu, Yamaha langsung banjir pesanan. Pada hari pertama saja, X-MAX 250 sudah dibooking 1.000 unit.
Angka pemesanan itu membuktikan bahwa minat konsumen tak main-main. Mereka rela menunggu untuk meminang skutik X-MAX 250 yang dibanderol seharga Rp 55 juta per unit. Harga tersebut sebanding dengan motor sport dengan kubikasi mesin yang sama.
Angka inden 1.000 unit pada hari pertama itu sangat jauh jika dibandingkan dengan penjualan motor sport Yamaha R25 pada bulan yang sama yang hanya terjual 24 unit! ’’Dari 1.000 unit yang dipesan online, kontributor terbanyak adalah daerah Bandung, disusul DKI Jakarta,’’ ujar General Manager Aftersales & Public Relations YIMM M. Abidin.
Pergerakan positif skutik bongsor tak hanya dirasakan Yamaha. Kompetitor terdekatnya, Honda, juga mendulang dampak demam skutik bongsor. Andalan skutik bongsor Honda adalah PCX yang juga mencatatkan hasil memuaskan, khususnya pasca- event IIMS 2017 lalu.
Secara pricing, Honda PCX memang cukup tinggi sehingga penjualannya tak sekencang para kompetitor. Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengatakan bahwa PCX memang masih berstatus motor completely built-up (CBU) dari Thailand, yang pasti menanggung biaya perpajakan lebih tinggi.
’’Tapi, PCX ada di segmen yang berbeda. Kami menargetkan sebagai premium flagship matic yang secara desain, fitur,
branding, dan sebagainya, total untuk konsumen premium matik,’’ ujar Thomas.
Konsumen di level premium atau high-end diyakini memandang harga sebagai pertimbangan terakhir. ’’Secara
pride dan emosional, PCX diharapkan mempu memenuhi kebutuhan,’’ ungkapnya. (agf/c19/noe) GENGSI TINGGI: Model memamerkan Honda PCX dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017. Meski banderolnya tinggi, skutik eks Thailand itu mampu menandingi CBR 250RR.