Jawa Pos

Setiap Syuting Bayangkan Itu Menjadi Hari Terakhir

Lewat kanal Last Day Production (LDP) rutin mengunggah video kocak. Mereka biasa mengangkat fenomena anak muda. Pada waktu lain, mereka mengunggah cerita film pendek, hingga ajakan beraksi positif. Semua disampaika­n dengan ringan.

-

YouTube, traveling, behind the scenes,

TIDAK jauh berbeda dengan aksinya di video, para LDP sangat seru saat ditemui langsung sore itu di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Yang datang saat itu adalah Listia ’’Pao-Pao’’ Magdalena, Shandy Koo, Reza ’’Eyon’’ Sadha, Andre ’’Mamun’’ Prawira, dan Manajer LDP Jessica Prasetya. Mereka berbagi cerita tentang kelompok yang terbentuk sejak 2014 tersebut. Anggota lain tidak bisa datang karena sedang ada kesibukan.

LDP terbentuk dari ide Leon ’’Guntur’’ Zhe Young. Setelah lulus kuliah bisnis di Curtin University, Singapura, Leon mengajak teman-temannya membuat video yang lantas diunggah ke YouTube. ’’Kebetulan, kami, anggota LDP, memang berteman akrab sejak lama,’’ ujar Listia.

Supaya lebih mudah dipahami, hal-hal yang divideokan adalah gambaran gaya hidup anak muda kekinian. ’’Kami juga kan pernah mengalami dan menjalani gaya hidup itu, jadi nggak sulit menemukan bahan video,’’ kata Andre.

Awalnya, selain parodi, Listia dan Leon ingin membuat kanal YouTube yang berisi film-film pendek. Namun, karena keterbatas­an waktu, mereka akhirnya memilih untuk membuat video kocak saja. ’’LDP baru punya tiga film pendek. Bagaimana Jika.., Paranoid, dan Antara Dua Dunia,’’ jelas Listia yang menyebutka­n judul film mereka.

Di balik nama Last Day Production, ada sebuah makna yang menjadi value bagi para cast dan kru dalam memproduks­i video. ’’Kalau kami bikin karya harus benar-benar total dan happy, seakan ini hari-hari terakhir buat kami,’’ tutur Reza.

Sebagai penentu konsep cerita dan penulis skenario, terpilihla­h Listia. Perempuan 26 tahun itu menyatakan sebetulnya tidak punya background screenwrit­er. ’’Mungkin karena saya mikirnya cepet dan banyak imajinasi dari kuliah arsitektur kali ya,’’ ucapnya, lantas tertawa.

Inspirasi kisah, tambah Listia, datang dari mana saja. Mulai observasi kebiasaan anak muda zaman sekarang, mendengar cerita teman, hingga pengalaman sendiri. Bagi mereka, video tidak cukup menghibur, tetapi juga mesti bisa memberikan inspirasi. LDP pun menjaga supaya konten videonya layak ditonton orang dari berbagai kalangan usia.

Agar video mereka bisa ditonton anak-anak, tidak ada adegan yang tidak pantas atau penggunaan kata-kata kasar. ’’Bagi anak muda, kami mau memberikan pesan positif. Untuk yang sudah dewasa, kami mau memberi mereka gambaran gimana sih gaya hidup anak muda,’’ terang Listia.

Beberapa cast pernah diajak main film. Misalnya, Listia yang pernah bermain di film Modus dan Koala Kumal. Kemudian, pada akhir 2016, Leon dan Listia bermain dalam film Cek Toko Sebelah arahan Ernest Prakasa.

Kolaborasi dengan sesama YouTuber juga dijalin. Di antaranya, Han Yoo-ra dan Edho Zell. Kolaborasi itu bertujuan menjaring subscriber baru dan memperbany­ak jumlah penonton. Saat ini LDP masih memiliki banyak impian. Salah satunya membuat film bioskop. ’’Perjalanan kami masih panjang,’’ tandas Listia. (len/c14/ayi)

 ??  ?? cast
cast

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia