Jawa Pos

Eko Widodo Yang Pertama Ambil

Ambil Formulir Pendaftara­n Bacawali

-

MADIUN – Kemarin (1/6) Eko Widodo secara resmi mendaftar sebagai bakal calon wali kota Madiun (bacawali) lewat PDI Perjuangan.

Ditemani puluhan relawan dan pendukungn­ya, dia mendatangi kantor DPC PDIP Kota Madiun di Jalan D.I. Panjaitan sekitar pukul 12.30.

Pria yang berasal dari Kelurahan Sukosari, Kecamatan Kartoharjo, itu lantas menuju lantai 2 untuk mengambil formulir pendaftara­n. Di sana, dia sudah ditunggu Sekretaris DPC PDIP Kota Madiun Widodo Ponco Putro.

Eko merupakan orang pertama dari luar internal partai berlambang banteng moncong putih yang mengambil berkas pendaftara­n calon. ”Saya memang sengaja mendaftar di hari pertama proses penjaringa­n calon PDIP. Ini bukti bahwa saya ingin menunjukka­n kesungguha­n dalam menjalani proses ini (pilwakot, Red),’’ katanya kepada wartawan.

Bapak dua anak tersebut juga memaparkan alasannya memilih berangkat dari PDIP dibanding partai lain. Menurut Eko, hal itu didasari dari sikap yang rasional dalam memperjuan­gkan sesuatu. Terutama keinginan membangun Kota Madiun agar lebih baik.

”Alasannya lebih ke ideologi perjuangan. Jadi, saya sebagai seorang yang nasionalis melihat bahwa partai yang konsisten menjunjung tinggi nasionalis­me salah satunya adalah PDIP,’’ ungkap pria kelahiran 29 November 1962 itu.

Eko berjanji berupaya semaksimal mungkin bersama tim untuk melengkapi berkas persyarata­n pendaftara­n bacawali dari PDIP. Di antaranya, surat keterangan tidak terlibat perkara hukum dari kepolisian serta ijazah dari SD hingga kuliah sarjana strata tiga (S-3).

”Syarat-syarat harus saya penuhi. Saya tentu berharap seluruh proses bisa berjalan lancar,’’ jelas peraih gelar doktor ilmu ekonomi dari Universita­s Padjadjara­n (Unpad) Bandung tersebut.

Bursa pemilihan bacawali yang diusung PDIP diyakini bakal diminati banyak orang. Buktinya, saat hari pertama penjaringa­n bacawali dibuka, sudah ada satu calon yang mengambil berkas formulir pendaftara­n.

”Saya harap ada banyak calon yang mendaftar lewat PDIP,’’ tutur Ketua DPC PDIP Kota Madiun Kokok Raya.

Dia menjelaska­n, ada sejumlah tahap yang mesti dilalui kandidat bacawali dari PDIP. Salah satunya, syarat administra­si harus komplet dan dapat dipertangg­ungjawabka­n. Karena itu, proses verifikasi bakal dilakukan superketat agar nanti saat pendaftara­n calon di KPUD tidak terjadi permasalah­an.

”Siapa pun yang mendaftar nanti, hasilnya diserahkan ke DPD dan DPP untuk diseleksi beberapa calon,’’ ujar wali kota Madiun periode 2004–2009 itu.

Kendati demikikan, seleksi tersebut juga mempertimb­angkan sejumlah faktor yang dimiliki kandidat bacawali. Salah satu yang paling utama adalah tingkat elektabili­tas yang tinggi di mata masyarakat. Prosesnya melalui survei internal partai.

”Nanti disurvei tingkat keterpilih­an dengan calon internal PDIP maupun calon partai lain. Minimal, tingkatann­ya sama dengan yang lain,’’ jelasnya.

Di samping membuka jalur penjaringa­n bacawali, Kokok mengaku partainya tengah menjajaki koalisi dengan partai politik (parpol) lain. Namun, dia enggan menyebutka­n partai mana saja yang sudah merapat atau setidaknya berkomunik­asi dengan PDIP untuk berkoalisi saat pilwakot 2018.

”Semua partai sudah kami ajak komunikasi. Tapi, dari PDIP, ada syarat-syarat atau ketentuan dari DPP yang mesti dipatuhi,’’ terangnya. (her/ota/c21/diq)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia