Loloskan Enam Wakil ke Surabaya
LAMONGAN – Audisi Festival Ramadan 2017 Kabupaten Lamongan telah selesai. Enam grup terbaik dari kategori hadrah al banjari dan musik patrol sudah terpilih. Mereka akan maju ke grand final di Surabaya. Selanjutnya, audisi bergeser ke Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Persaingan hari kedua tak kalah ketat dengan hari sebelumnya. Grup patrol utusan polres di wilayah Lamongan dan sekitarnya semakin kreatif. Mereka tidak hanya menampilkan harmonisasi musik, tetapi juga turut menyuguhkan tarian kreasi di depan panggung.
Begitu juga dengan hadrah al banjari. Mereka tampil luar biasa pada audisi kemarin. Bisa jadi, grup yang tampil pada hari kedua telah melihat penampilan peserta pada hari sebelumnya. Dengan begitu, mereka lebih menyiapkan diri untuk tampil di event tersebut.
Peserta yang terpilih maju ke grand final jangan puas dulu. Perjuangan belum berakhir. Masih ada peserta hasil audisi di empat kota lainnya. Mereka bakal tampil lebih heboh dan tak mau kalah dengan kota sebelumnya.
Person in Charge Festival Ramadan 2017 Aditya Rahman menyatakan, audisi bergeser ke Kota Bangil. Sama seperti Lamongan, audisi akan berlangsung dua hari. Kategori yang dilombakan pun hadrah al banjari dan musik patrol. ”Peserta yang sudah terdaftar silakan menyiapkan diri,’’ ujarnya.
Penutupan event yang diprakarsai Jawa Pos, Pemprov Jatim, Polda Jatim, dan didukung Luwak White Koffie itu berlangsung tadi malam. Arief Santosa, perwakilan Jawa Pos, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Lamongan dan Polres Lamongan. Sambutan dan dukungan yang diberikan luar biasa. Lamongan mencatat sejarah sebagai kota paling meriah menyelenggarakan audisi Festival Ramadan. ”Partisipasi yang luar biasa,’’ katanya.
Arief juga mengucapkan selamat kepada peserta yang lolos audisi. Mereka memiliki banyak waktu untuk lebih menyiapkan diri. Karena itu, hasil audisi Kabupaten Lamongan harus maksimal di grand final nanti. ”Maksimalkan waktu yang ada,’’ ujarnya.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang berpartisipasi pada event tersebut. Mereka yang belum beruntung bukan berarti jelek. Semua memiliki kemampuan luar biasa. ”Hanya, kuota yang diberangkatkan ke grand final terbatas. Kami ambil tiga pada masing-masing kategori,’’ jelasnya.
Victorinus Sulistyo Nugroho, perwakilan Luwak White Koffie, mengungkapkan hal senada. Lamongan, kata dia, menjadi tempat luar biasa. Dia berharap empat kota lainnya juga tak kalah dengan Lamongan. (riq/c25/diq)