Sikap Partai Lain Tunggu Proses Internal
LANGKAH politik Saifullah Yusuf dalam pilgub 2018 mendapat respons beragam dari para politikus di Jawa Timur. Ada yang sejalan dan terang-terangan mendukung Wagub Jatim itu. Namun, ada yang berbeda pandangan dengan arus partai. Yakni, mencalonkan kader partai sendiri.
Ketua Harian DPD Golkar Jatim Freddy Purnomo menjelaskan bahwa sinyal partainya condong ke Gus Ipul. Minggu (4/6) Gus Ipul bersama PKB juga berencana sowan ke markas DPD Golkar di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. ”Arahnya ke Gus Ipul. Tapi, bagaimanapun, keputusan ada di tangan DPP,” jelas ketua Komisi A DPRD Jatim tersebut.
Freddy memprediksi, Gus Ipul bisa menjadi calon tunggal di pilgub nanti. Saat ini dukungan ke wakil gubernur Jatim tersebut datang dari partai-partai besar. Dari PKB, PDIP, dan Demokrat, sudah terkumpul 52 di antara 100 kursi di DPRD Jatim
Bila Golkar merestui, Gus Ipul bakal didukung 62 suara. ”Kalau sudah sebanyak itu, kemungkinannya tanpa lawan,” jelas politikus dari dapil IX Tuban dan Bojonegoro itu.
Lalu, bagaimana dengan Bupati Jombang Nyono Suherli yang awalnya diusung Golkar? Menurut Freddy, Golkar tidak memunculkan nama wakil untuk ditawarkan. ”Pak Nyono tetap mengabdi di Jombang,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Gerindra Anwar Sadad mengatakan, partainya belum mengambil sikap. Arah dukungan ke Gus Ipul juga belum pernah dia dengar di internal partainya. ”Kami belum mengarah ke Gus Ipul,” ujar pria asal Pasuruan tersebut.
Berdasar rapimda 2016 diputuskan bahwa DPD Gerindra Jatim bakal mengusung kader sendiri. Bisa sebagai gubernur atau wakil gubernur. Nama yang diusung ialah Ketua DPD Gerindra Jatim Supriyatno dan Sekretaris DPD Anwar Sadad.
Anwar menambahkan, pilgub bukan semata-mata milik PDIP, PKB, dan Demokrat. Sebab, masifnya dukungan partai belum tentu secara otomatis bisa memenangi pilgub.
Apalagi, dalam sejarah, PDIP dan PKB belum pernah menyumbangkan kadernya sebagai gubernur Jatim sejak reformasi. Hal tersebut membuat dia yakin bahwa kemungkinan calon dari partai lain masih ada.
Selama ini Gerindra telah melakukan komunikasi lintas partai. Di antaranya, dengan PKS, PPP, dan PAN. Bila koalisi tersebut berlanjut, akan ada 31 kursi dewan yang dikumpulkan. Dengan begitu, masih ada peluang bagi calon lain untuk maju.
Namun, ketika dikonfirmasi lagi, PKS menyatakan belum menentukan sikap apa pun. ’’Kami memang sedang berproses di internal,” jawab Ketua Umum DPD PKS Jatim Arif Hari Setiawan diplomatis. Malah, berbeda dengan partai lain yang sudah punya jadwal, Arif mengaku belum mengetahui pasti kapan arahan DPP PKS turun ke Jatim.
Yang jelas, lanjut Arif, DPD telah melaporkan hasil survei dan penjaringan ke pusat. Tidak adanya tanggal pasti petunjuk DPP tentu menimbulkan pertanyaan mengenai waktu diputuskannya sikap. ’’Tak berarti tidak ada batas waktu (pelaporan), tapi semuanya merupakan kewenangan pusat sehingga kami belum bisa berkomentar,” tutur Arif.
Tentu saja, PKS tidak bisa menutup mata mengenai dinamika politik yang sedang memanas saat ini. Apalagi, Gus Ipul telah ’’teken” dengan tiga partai. PKB, Demokrat, dan PDIP. Namun, Arif menyatakan, PKS sebenarnya sudah menyimpan nama. Apakah mereka bakal mengikuti arus partai-partai untuk mendukung Gus Ipul, PKS memberikan jawaban tersendiri. ’’Mungkin iya, mungkin tidak,” jawab Arif singkat.
Adapun, Sekretaris DPW PAN Basuki Babussalam menerangkan bahwa saat ini PAN menjaring aspirasi dari cabang dan ranting. Masih ada kemungkinan PAN akan mengusung kader sendiri. Nama yang santer dikabarkan adalah Ketua DPW PAN Masfuk. Selain nama mantan bupati Lamongan tersebut, ada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. ”Setelah dari cabang dan ranting, nanti keputusan ada di Jakarta (pusat),” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPW PAN Achmad Rubaie menjelaskan, mendukung Gus Ipul masih sangat mungkin terjadi. Menurut dia, Gus Ipul telah sukses selama 10 tahun menjadi wakil gubernur. Dia juga diusung PAN pada pilgub sebelumnya. ”Ibarat sekolah, rapor Gus Ipul itu bagus,” katanya. (sal/deb/c7/git)